Pada tahun 2030 diperkirakan sebanyak 21.3 juta penduduk indonesia menderita diabetes. Diabetes menjadi penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia. Gula darah yang terkontrol menjadi salah satu tujuan dari terapi untuk mencegah komplikasi pada pasien diabetes. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk mengontrol gula darah pada pasien diabetes yaitu menggunakan terapi transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari terapi TENS dalam menurunkan gula darah sewaktu pada pasien DM Tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen pretest-posttest control group. Sampel pada penelitian terdiri dari 30 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan perlakukan berupa terapi TENS dan kelompok kontrol diberikan terapi relaksasi nafas dalam. Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling. Frekuensi intervensi diberikan dalam single session, terapi TENS dan Relaksasi Nafas dalam dilakukan selama 30 menit dan pengukuran gula darah di lakukan sebelum dan setelah intervensi diberikan. Analisa data menggunakan uji Paried T Test dan Independent T Test. Hasil uji Paried T Test untuk kelompok intervensi didapatkan P Value 0.000 dan kelompok kontrol 0.004 yang berarti terdapat perubahan kadar gula darah sewaktu setelah diberikan intervensi. Hasil uji statisik Independent T Test didapatkan P Value 0.000 yang artinya ada perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, yang mana disimpulkan terapi TENS lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah sewaktu pada pasien DMT Tipe 2. Saran penelitian ini terapi TENS dapat dijadikan sebagai salah satu terapi untuk membantu mengontrol kada gula darah pada penderita DM tipe 2