Susi Eryani
STIKes Bhakti Husada Bengkulu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI Susi Eryani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i2.21

Abstract

 Pencegahan pelecehan seksual pada anak sangat penting dilakukan, pencegahan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana cara mencegah pelecehan seksual melalui pendidikan kesehatan Reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengurangi atau mencegah kasus pelecehan seksual pada anak dan anak dapat melindungi atau menjaga bagian tertentu tubuhnya sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi. Hasil dari penelitian ini bahwa materi reproduksi  dalam pendidikan kesehatan , khususnya materi pada tidak boleh disentuh orang lain dapat dipahami siswa dengan baik. Materi tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah pelecehan seksual pada anak. Kesimpulannya adalah dengan menunjukkan kepada anak akan pentingnya bagian tubuh tidak boleh disentuh oleh orang lain, maka anak akan lebih dapat mengetahui bagian pribadi dari dirinya dan akan menjaga dan merawatnya. Kata Kunci: Pelecehan Seksual, Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Siswa           Sekolah Menengah.
PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Martaliana Martaliana; Susi Eryani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i1.17

Abstract

Pada tahun 2017 di Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu terdapat 1.039 orang menderita penyakit hipertensi yang penanganannya hanya mendapatkan pengobatan medis sedangkan pengobatan non-farmakologi seperti terapi tertawa belum pernah diperkenalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi lansia di Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimental dengan rancangan one group pretest-postest. Sampel diambil dengan teknik purposive Sampling sebanyak 10 orang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sebelum dilakukan terapi tertawa pre-sistolic / pre-diastolic (166,00 / 97,00). sedangkan rata-rata tekanan darah sesudah dilakukan terapi tertawa post-sistolic / post diatolic (157,00 / 92,00). Dari uji statistik didapatkan ada pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan petugas klinik di Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu dapat mengaplikasikan terapi tertawa sebagai salah satu terapi non-farmakologis untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi selain pemberian obat farmakologis.Kata kunci : Terapi Tertawa, Hipertensi
HUBUNGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSE DYSPEPSIA DENGAN KLAIM BPJS DI RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU Rendi Trisetyawan; Susi Eryani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i2.10

Abstract

Ketepatan pengisian kode diagnosis pada dokumen rekam medis sangat penting karena apabila kode diagnosis tidak tepat/tidak sesuai dengan ICD-10 maka dapat berdampak bagi rumah sakit apabila kode diagnosis penyakit Dyspepsia tidak tepat maka akan berpengaruh pada klaim pembiayaan jaminan kesehatan serta pemberian obat yang tidak sesuai. Sedangkan dampak bagi pasien Dyspepsia adalah mendapat tindakan medis yang tidak sesuai dan akibatnya akan menyebabkan kondisi pasien semakin buruk. Rumah sakit di Indonesia (sekitar 55%) belum membuat diagnosis yang lengkap dan jelas berdasarkan ICD-10 serta belum tepat pengkodeannya Salah satu faktor penyebab ketidaktepatan penulisan diagnosis adalah karena dokter tidak menggunakan bahasa terminologi medis dengan benar sehingga terjadi kesalahan diagnosis. Dari observasi pelaporan jumlah pasien gastrointestinal tahun 2016 sebanyak 871 berkas pasien dan terdapat 100 berkas pasien dyspepsia, masih ditemukan ketidaktepatan kode diagnose dyspepsia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan ketepatan kode diagnose dyspepsia terhadap klaim BPJS. Jenis Penelitian ini adalah bersifat analitik  dengan  metode  penelitian Cross Sectional. Populasi adalah semua berkas rekam medik pasien rawat inap yang terdiagnosa dyspepsia di rumah sakit Rafflesia Bengkulu. Dimana sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling sebanyak 100 berkas rekam medik. Data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan lembar checklist. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, dengan menggunakan uji statistik untuk melihat hubungan ketepatan kode diagnose dyspepsia terhadap klaim BPJS. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kode diagnosa dyspepsia yang tidak tepat terhadap klaim BPJS yang tidak cepat sebanyak 41 (71, 2 %) dan kode diagnosa dyspepsia yang tidak tepat terhadap klaim BPJS yang cepat sebanyak 17 (28, 8 %). Hasil uji chi-square diketahui p.value 0,000 < 0, 05 maka terdapat hubungan ketepatan kode diagnose dyspepsia dengan klaim BPJS. Sehingga disarankan perlu peningkatan kinerja pelayanan terhadap ketepatan kode diagnose dyspepsia terhadap klaim BPJS di rumah sakit Rafflesia Bengkulu. Kata kunci : Ketepatan kode Dyspepsia, klaim BPJS.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI PUSKESMAS CITRA MEDIKA KOTA LUBUK LINGGAU Nana Indra Lesmana; Veby Fransisca Rozi; Susi Eryani
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 3 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v17i3.3929

Abstract

Background : The low level of public awareness to carry out social distance can be seen by the many individuals who are active outside the home by gathering without wearing a mask or maintaining a safe distance only for recreational purposes, grouping each other, thus allowing the spread is still a big task. The problem in this study is the low level of public awareness in preventing Covid-19 in the Citra Medika Health Center, Lubuk Linggau City. The purpose of this study was to determine the effect of health promotion on public awareness in preventing covid-19 in the Citra Medika Health Center, Lubuk Linggau City. Methods : The design of this study used a pre experimental design using a pre and post test design. The population in this study amounted to 630 people. The number of sample members is 10 to 20 respectively, so the sample to be studied is 20 people using a purposive sampling technique. The data used are primary data and secondary data. The analysis used is univariate analysis and bivariate analysis, the statistical test used is the T test. Results :  The results of the univariate analysis showed that the average value of public awareness in preventing covid-19 before and carrying out health promotion was 20.2 and 40.4. The results of the bivariate analysis showed that the p-value was 0.000. Conclusion : That there was an effect of health promotion on public awareness in preventing covid-19 in the Citra Medika Health Center, Lubuk Linggau City. It is hoped from the results of this study that the puskesmas and health workers can prepare interesting promotional media and provide health promotion with different methods that are more effective, as attractive as possible to increase public awareness in preventing covid-19.