Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of the East Medan KUA in Overcoming the Level of Domestic Violence (Case Study of Glugur Darat II, East Medan District, Medan City) Yusrina Nasution; Devrichan Syahputra Zalukhu; Yuliani Yuliani; Ahmad Akbar; Putri Amanda Islamay; Fatiya Ulfa; Ummayanti Ritonga; Wulandari Wulandari; Rinta Rismwarni Batubara; Riza Umaini; Siti Masaysah
Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Bisnis Digital Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jambd.v1i2.2311

Abstract

The first 1974 law on marriage in force in Indonesia states that marriage is with a man as husband and wife, with the aim of creating a happy and eternal family based on the One Godhead. and external ties between women. Basically, a man can only marry one wife and a woman can only marry one husband. In a husband-wife relationship, each has its own responsibilities and obligations, cooperates according to the Prophet's Sunnah, and the husband as the head of the family is responsible for his family, just as the wife has religious values ​​dealing with the wife. respect him as a wife who raises children together. A wife also has family responsibilities such as respecting her husband, serving her husband, and taking care of him and his children. This would create the Sakina Mawada and Warama families
Kearifan Lokal Masyarakat Mandailing Natal Tentang Filosofi Negeri Baradat Taat Beribadah dan Relevansinya Terhadap Masyarakat Mandailing Natal Yuliani Yuliani
Center of Knowledge : Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat Volume 2, No 2, Agustus 2022
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Kearifan Lokal Masyarakat Mandailing Natal Tentang Filosofi “Nagari beradat Taat Beribadah” dan Relevansinya Terhadap Masyarakat Mandailing Natal. Memperkenalkan kearifan lokal di tengah masyarakat pada saat ini tidaklah mudah, ditambah pada zaman sekarang ini di era teknologi yang semakin berkembang membuat nilai-nilai budaya, nilai-nilai sosial, nilai-nilai semboyan dari negeri beradat taat beribadah serta nilai keagamaan hilang dari pandangan masyarakat. Budaya-budaya baru yang berkembang saat ini sudah tak terhitung lagi karena derasnya arus informasi yang mengglobal hingga ke pelosok daerah. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu berupaya untuk menjelaskan apa yang melatar belakangi Kearifan Lokal Masyarakat Mandailing Natal serta Filosofi Nagari beradadt Taat Beribah dalam mensosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana peran dari semboyan tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpul melalui hasil wawancara, observasi dan komumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal berupaya menjaga nilai-nilai budaya kearifan lokal, adat istiadat dengan menguatkan pendekatan seni budaya Mandailing yang bersifat islami, membangun tempat wisata budaya lokal yang islami dan membangun masyarakat Mandailing Natal menjadi masyarakat yang islami. Yang sesuai dengan falsafah Mandailing Natal yaitu Nagari Beradat Taat Beribadah.