<![CDATA[Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui mana yang lebih baik antara model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan model pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep; (2) untuk mengetahui mana yang lebih baik antara motivasi tinggi dengan motivasi rendah terhadap pemahaman konsep; (3) untuk mengetahui pada masing-masing motivasi belajar, mana yang memberikan pemahaman konsep lebih baik antara model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan model pembelajaran langsung; (4) untuk mengetahui pada masing-masing model pembelajaran mana yang memberikan pemahaman lebih baik siswa pada motivasi tinggi dengan siswa motivasi rendah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen semu, dengan desain faktorial 2 X 2. Populasi yang digunakan seluruh kelas VII MTs Negeri Cikembar tahun ajaran 2014/2015, dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Sampel yang digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas kontrol sebanyak 42 siswa. Instrumen penelitian berupa lembar tes kemampuan pemahaman konsep, dan lembar angket motivasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi (ANAVA) dua jalur sel tak sama dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan: 1) model pembelajaran Learning Cycle 7E menghasilkan pemahaman konsep lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung; 2) motivasi tinggi dan motivasi rendah tidak memberikan pemahaman konsep lebih baik; 3) pada setiap tingkatan motivasi belajar tidak memberikan pemahaman lebih baik pada model pembelajaran Learning Cycle 7E dan model pembelajaran langsung; 4) pada masing-masing model pembelajaran tidak memberikan pemahaman lebih baik pada siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi rendah.]]>
