Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Debu Basalt pada Lahan Tanah Sub Optimal terhadap Perubahan pH Tanah Yusup Hendronursito; J Barus; Kusno Isnugroho; DC Birawidha; M Amin
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk Ke
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.542 KB)

Abstract

Hendronursito Y, Barus J, Isnugroho K, Birawidha DC, Amin M, Muttaqii MA. 2019.  the effect  of used of basalt powder for sub optimum soil toward pH soil changes. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019. pp. 178-185. Palembang: Unsri Press. A The use of basalt dust as a stone meal in Indonesia is still rarely found, while basalt has enormous potential as a fertilizer that is rich in micro and macro nutrients needed by plants especially in the treatment of soil amelioration. Development of complete organic fertilizer enriched with minerals is also very necessary. This study aims to determine the potential of basalt dust on soil ameliorants to changes in acidic soil pH in sub-optimal land. The experiments is carried out on the soil which is given basalt dust treatment in a test column with incubation treatment on a pot. Design experiments uses the orthogonal array L16 taguchi, with parameters of the percentage of basalt weight of organic fertilizer (A) 0, 10, 30, and 60%, the weight of organic fertilizer as much as (B) 5, 20, 35, and 50 tons/ha, and high water immersion (C) 100 and 300 mm. Experiments were carried out on soils treated with basalt dust in a test column with incubation treatment for 3 months and then the change in pH was measured using a pH meter PHT-027. Based on ANOVA analysis it is known that the weight percentage of basalt powder has the most significant effect on changes of soil pH. While the amount of water soaking have less significant effect on changes of soil pH. To obtain the optimum pH change can be used 60% basalt mixture by organic fertilizer,  application of fertilizer are 20 tons/ha, and watering 100 mm.Keywords: anova, basalt, micronutrient dan macronutrient, taguchi
Pemurniaan Pasir Silika menjadi Pasir Standar Menggunakan Ekstrak Belimbing Wuluh (Everrhoa bilimbi L.) sebagai Leaching Agent Muhammad Amin; David Candra B; Kusno Isnugroho; Yusuf Hendronursito; Muhammad Al Muttaqii
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14. No.1 JUNI 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i1.5605

Abstract

Penelitian pemurnian pasir silika menjadi pasir standar yang digunakan untuk pengujian semen sebagai pengganti pasir ottawa dilakukan untuk mendapat kemurnian SiO2 > 98% dengan menggunakan pelarut ekstrak belimbing wuluh. Bahan pelarut diambil dari buah belimbing wuluh yang dihaluskan dan disaring. Penelitian dilaksanakan dengan melarutkan pasir silika menggunakan larutan ekstrak belimbing wuluh dengan variasi konsentrasi 80, 90 dan 100%, pelarutan dilakukan dengan cara dipanaskan diatas hotplate stirer  pada suhu 60oCdiaduk dengan  kecepatan putar 250 rpm selama 5 dan 6 jam. Hasil pemurnian pasir silika yang terbaik adalah pemanasan suhu 60oC selama 6 jam dengan konsentrasi pelarut 100% dengan kadar SiO2 sebesar 98,56%. Pasir silika kemudian digunakan untuk pengujian semen dengan cara dibuat benda uji mortar bentuk kubus ukuran (50 x 50 x 50) mm, diuji kuat tekan pada umur 7 dan 28 hari. Hasi pengujian kuat tekan yang terbaik diperoleh pada umur uji 28 hari dengan nilai kuat tekan sebesar 88 kg/cm2. Pemurnian pasir silika menjadi pasir standar untuk pengujian semen dapat menggunakan pelarut ekstrak belimbing wuluh karena hasil SiO2 yang didapatkan memenuhi standar ASTM C 190 dan AASHTO Method T-132 dan pelarut yang digunakan bersifat ramah lingkungan karena sisa larutan hasil pemurnian tidak merusak lingkungan.
Pengaruh Aktivasi secara Kimia menggunakan Larutan Asam dan Basa terhadap Karakteristik Zeolit Alam Muhammad Al Muttaqii; David Candra Birawidha; Kusno Isnugroho; Muhammad Yamin; Yusup Hendronursito; Amila Dini Istiqomah; Diego Putra Dewangga
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.789 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5577

Abstract

Zeolite alam merupakan batuan mineral yang banyak terdapat di Indonesia. Zeolite alam merupakan kristal alumino silikat yang memiliki banyak kegunaan dalam bidang industry, agrikultura, dan pengolahan air limbah. Melalui proses aktivasi zeolite akan mampu meningkatkan aktivitas dari zeolite alam tersebut. Aktivasi zeolite alam dilakukan secara kimia dengan menggunakan larutan HCl dan NaOH pada variasi konsentrasi 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5 M. Selanjutnya zeolite tersebut dianalisa menggunakan XRD dan XRF. Berdasarkan hasil XRD, kandungan utama zeolite alam adalah mordenite. Sedangkan hasil XRF menunjukkan senyawa silika (SiO2) dengan perlakuan asam (HCl) berada dikisaran 75-76% sedangkan dengan perlakuan basa (NaOH) berada dikisaran 72-73%. Proses perlakuan asam pada zeolite alam menyebabkan terjadinya penurunan kandungan Ca dan Mg pada zeolite.