This Author published in this journals
All Journal PAKAR Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implikasi Akal dan Relevansinya dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Islam Novi Febriyanti; Fikri Amiruddin Ihsani; Much. Syarifudin Hamdani
PAKAR Pendidikan Vol 19 No 1 (2021): Published in January 2021
Publisher : Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pakar.v19i1.205

Abstract

Akal merupakan suatu potensi rohani yang terdapat dalam diri manusia. Akal memiliki banyak daya di antaranya daya berpikir, daya berkreasi, daya imajinasi, dan daya fantasi. Akal dan implikasinya dalam mencapai tujuan pendidikan Islam ini sangat penting dan menarik untuk dikaji dan diteliti lebih mendalam. Dengan memaksimalkan potensi akal diharapkan dapat membentuk manusia yang sempurna (insan kamil) sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan konteks ini, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan bagaimana implikasi akal dan relevansinya dalam mencapai tujuan pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Untuk dapat mengkaji fenomena ini dengan detail maka peneliti menggunakan studi kepustakaan yang menyinggung urgensi akal dan relevansinya dalam tujuan pendidikan Islam. Untuk dapat memahami keterkaitan akal dan pendidikan Islam dengan baik, peneliti juga mengkaji dokumen-dokumen yang selaras dengan tema yang dikaji. Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan oleh peneliti tersebut diperoleh hasil bahwa akal merupakan alat utama bagi manusia untuk memahami, berpikir, dan merenungi segala hal guna mendapat pemahaman maupun pengetahuan-pengetahuan mengenai sesuatu. Untuk mewujudkan manusia yang sempurna (insan kamil) sebagai tujuan pendidikan Islam, seseorang harus mendayagunakan akal secara maksimal, dengan selalu mengambil hikmah di balik segala sesuatu, mengingat manusia tidak mampu diberikan pelajaran tanpa ia mendayagunakan akalnya secara optimal.