M. Arif Billah
Prodi Antropologi Budaya, Fakultas Budaya dan Media Institut Seni Budaya Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PEWARISAN BUDAYA PADA KESENIAN LONGSER GRUP PANCAWARNA DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN M. Arif Billah; Neneng Yanti Khozanatu Lahpan; Iip Sarip Hidayana
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 2 (2019): Artefak Budaya Arkais dan Kontemporer : dari Ulos Hingga Seni Digital
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i2.1122

Abstract

ABSTRAKSeni longser merupakan kesenian dengan jenis teater rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah Jawa Barat, khususnya di daerah Bandung. Pada awalnya, kesenian longser pertama kali diperkenalkan oleh seniman bernama Bang Tilil. Kiprahnya sebagai seniman longser, mampu menghasilkan beberapa grup seni longser di wilayah Bandung salah satunya, yaitu seni longser Grup Pancawarna yang dipimpin oleh Ateng Japar. Setelah Ateng Japar wafat, kesenian tersebut masih dilanjutkan oleh anggota grup atau penerusnya untuk dapat mempertahankan kesenian longser s ebagai warisan budaya. Sebagai salah satu usaha untuk dapat mempertahankan kesenian tersebut. Tulisan ini, merupakan deskripsi analisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun teori yang digunakan, yaitu teori pewarisan budaya. Temuan dari hasil penelitian yaitu, membahas hasil pola pewarisan budaya dari Ateng Japar sebagai pendiri grup Pancarwarna kepada para penerusnya. Proses pewarisan kesenian ini dilakukan menggunakan konsep enkulturasi dan sosialisasi. Ada beberapa aspek yang berubah dari proses pewarisan kesenian longser Pancawarna, aspek tersebut yaitu bentuk atau struktur pertunjukan.Kata Kunci: Kesenian Longser, Grup Pancawarna, dan Pewarisan BudayaABSTRACTLongser is one of popular arts that live within areas in West Java, particularly in a beautiful town called Bandung. The art of longser was firstly introduced by an artist, Bang Tilil. His performance as a longser artist had made some of group of longser art in the area, one of the most well known among people was called a group Pancawarna that was lead by Ateng Japar. Despite is death, he inspire other members of the group, which is also his successor, to continue preserving this longser art as a cultural heritage. This research is a descriptive analysis with qualitative approach, and using a theory of cultural inheritance. The research discovers the patterns resulted from a cultural inheritance that was passed down to the younger generation from Ateng Japar as the founder of Pancawarna group. This longser inheritance was passed down using the enculturation and socialization concepts. During this process, several aspects change slowly within the longser of Pancawarna group. Those aspects are longser’s forms or performing structures.Keywords: Longser, Pancawarna Group, Enculturation, Socialization, and Cultural Inheritance.