Shepherding ministry is never easy. Paul told Timothy to “suffice with me as a good soldier of Christ Jesus. False doctrine teachers are in the church and Christians face lawless, rebellious, ungodly, sinners, unholy, unclean, murderers, kidnappers, and liars, just to name a few characteristics. Timothy was counseled not to be rude to older men and to maintain chastity in his relationships with younger women. The method used is qualitative research, with an exposition approach and a study of biblical literature in which the author conducts research on books and explores the internet. The aims of this research are 1). What is the meaning of a twenty-first-century shepherd's call? 2). What is the character of a twenty-first-century shepherd? 3). What are the competencies a twenty-first-century shepherd should have? The results of this study are 1). The call of the 21st-century shepherd is a call that comes to certain people to serve God in a vocational capacity; 2). A pastor must stay true to the biblical foundation, taking every opportunity to hone his skills and abilities to maximize effectiveness for the Lord; 3). Basically, there are three competencies that must be possessed, namely competence in preaching, competence in pastoral care, and competence in church administration.Pelayanan penggembalaan tidak pernah mudah. Paulus memberi tahu Timotius untuk “ menderita bersama saya sebagai prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Para pengajar doktrin palsu ada di gereja dan orang-orang Kristen menghadapi orang-orang yang melanggar hukum, memberontak, tidak saleh, orang berdosa, tidak suci, najis, pembunuh, penculik, dan pendusta, hanya untuk menyebutkan beberapa karakteristik. Timotius dinasihati untuk tidak bersikap kasar terhadap pria yang lebih tua dan menjaga kemurnian dala hubungannya dengan wanita yang lebih muda. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan eksposisi dan kajian literatur Alkitabiah di mana penulis mengadakan penelitian terhadap buku-buku serta melakukan eksplorasi internet. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1). Apakah makna panggilan gembala abad ke dua puluh satu? 2). Bagaimanakah karakter seorang gembala abad dua puluh satu? 3). Apakah kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang gembala abad dua puluh satu? Hasil penelitian ini adalah: 1). Panggilan gembala abad 21 adalah panggilan yang datang kepada orang tertentu untuk melayani Allah dalam kapasitas vokesyenal; 2). Seorang gembala harus tetap setia pada fondasi alkitabiah, mengambil semua kesempatan untuk mengasah keterampilan dan kemampuannya untuk memaksimalkan efektifitas bagi Tuhan; 3). Pada dasarnya ada tiga kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi dalam berkhotbah, kompetensi dalam ‘pastoral care’ dan kompetensi dalam administrasi gereja.