There were still many “Ulama Nusantara” who have scientific roles during their period with Syaikhona Kholil Bangkalan or K.H. Hasyim Asyari but were not exposed or studied much. One of those scholars who hasn’t been widely known yet is Kiai Sholeh Kuningan Blitar, who produced The“Risalah Aqaid” book. This qualitative study, which used the character studies method and critical discourse analysis, tries to reintroduce Kiai Sholeh figures and his works. There are two important findings from this study. First, Kiai Sholeh Kuningan (1846-1948 AD) was one of the ulama in Blitar who became a referral person in studying Tauhid. He lived in the same era and related to Kiai Kholil, Kiai Sholeh Darat, K.H. Hasyim Asyari, and some other ulama. Based on the lineage, his father and grandfather were also referral persons in Islam matter, and he was the fifth descendant of Kiai Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Second, Kiai Sholeh’s works: “Risalah Aqaid Litauhid” can be considered as the development version of “Kitab Hasyiyah Ummul Barahin” because it was added more explanation from Mbah Sholeh views. This works, which was written in Arabic and Javanese Pegon, is still utilized as discussion material by his descendant and his santri/students until now. Keyword: Tauhid, Akaid, Ummul Barahin. Terdapat banyak tokoh Ulama Nusantara yang semasa dengan Syaikhona Kholil dan K.H. Hasyim Asyari dan berperan besar dalam keilmuan, tetapi belum dikenal secara luas. Salah satu dari tokoh ini adalah Kiai Sholeh Kuningan Blitar yang mewariskan karya ‘Risalah Aqaid’. Secara kualitatif, kajian yang memanfaatkan metode studi tokoh dan analisis wacana kritis ini berupaya mengenalkan kembali figur sang tokoh berikut karyanya. Dua hal utama yang didapat dari kajian ini adalah: Pertama, Kiai Sholeh Kuningan (1846-1948 M) merupakan salah satu kiai di Blitar yang dijadikan rujukan bidang tauhid pada masanya. Ia semasa dan berhubungan dengan Kiai Kholil, Kiai Sholeh Darat, K.H. Hasyim Asyari, dan beberapa tokoh lainnya. Secara nasab, ayah dan kakeknya juga merupakan rujukan keilmuan pada masanya, selain ia juga keturunan kelima Kiai Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Kedua, karya Kiai Sholeh ‘Risalah Aqaid Litauhid’ dari segi isinya dapat dianggap sebagai pengembangan dari kitab Hasyiyah Ummul Barahin yang ditambah pula dengan beberapa penjelasan versi Kiai Sholeh. Kitab yang ditulis dalam bahasa Arab dan Jawa Pegon ini masih terus hidup sebagai bahan kajian musyawarah maupun kajian kitab oleh ahli waris dan generasi murid-muridnya. Kata Kunci: Tauhid, Akaid, Ummul Barahin.