Elda Mnemonica Rosadi
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAKNA KULTURAL DALAM LEKSIKON PERHIASAN PENGANTIN SUNDA PRIANGAN: KAJIAN ETNOLINGUISTIK Elda Mnemonica Rosadi; Retty Isnendes; Mahmud Fasya
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 5 No 02 (2021): KLAUSA Vol 05 No 02 (2021)
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.367 KB) | DOI: 10.33479/klausa.v5i02.432

Abstract

Pernikahan adat Sunda khususnya di daerah Priangan memiliki perhiasan pengantin Sunda yang kaya akan makna kultural Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna leksikal dan makna kultural dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dekriptif dengan pendekatan etnolinguistik. Data penelitian ini berupa ekspresi verbal dan non-verbal yang ada dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Sumber penelitian ini berasal dari informan pemilik usaha rias pengantin dan perias pengantin di daerah Garut dan Bandung.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian Terdapat 13 data verbal yang dijadikan sebagai sumber data dalam leksikal perhiasan pengantin Sunda, Adapun secara kultural tradisi ini dapat terlihat dari salah satu aspek spiritual yaitu menjadi sebua harapan dan doa dari para leluhur dan masyarakat Sunda Kata kunci : makna kultural, leksikon, etnolinguistik, perhiasan, sunda, priangan.
Dehumanisasi dalam Peribahasa Sunda Elda Mnemonica Rosadi
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v11i1.4485

Abstract

This study aims to describe about the dehumanization present in Sundanese proverbs through Lakoff & Johnson's (1980) conceptual metaphor theory. The method in this study is a qualitative method with listening, reading, and note-taking techniques. This study used a conceptual metaphor theory that can be divided into three elements that formed the target source, target domain, and mapping. The data for this study are the collected of Sundanese proverbs from the book 1000 Babasan Jeung Paribasa Sunda by Tamsyah, et al (1994). This study found that there are a source language domain that comes from the use of animal names, object names and plant names to represent gender and human attitudes, which raises the concept of degrading human dignity. Some of the metaphors that contain the issue of dehumanization are found in animal names, plant names and inanimate objects. The use of metaphors containing the issue of dehumanization actually describes the habits, gender, nature and behavior of local people as reflected in their culture and way of life.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dehumanisasi hadir dalam peribahasa Sunda melalui teori metafora konseptual Lakoff & Johnson (1980). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik simak, baca, dan catat. Penelitian ini menggunakan teori metafora konseptual yang dapat dipahami melalui tiga elemen yang membentuk sumber target, domain target, dan pemetaan. Data penelitian ini bersumber dari buku 1000 Babasan Jeung Paribasa Sunda karya Tamsyah, dkk. (1994). Temuan dari penelitian ini yaitu adanya ranah bahasa sumber yang berasal dari penggunaan nama hewan, nama benda, serta nama tumbuhan guna merepresentasikan gender dan sikap manusia, yang mana hal tersebut memunculkan suatu konsep merendahkan harkat manusia. Beberapa metafora yang mengandung isu dehumanisasi terdapat pada nama hewan, nama tumbuhan, dan nama benda mati. Penggunaan metafora yang mengandung isu dehumanisasi tersebut ternyata menggambarkan kebiasaan, gender, sifat, dan perilaku masyarakat lokal yang tercermin dari budaya dan cara mereka hidup.