Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Empowerment of Family in Early Detection of Total Growth at Puskesmas Karangrejo Metro Islamiyati Islamiyati; Sadiman Sadiman; Yoga Triwijayanti
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.101 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1152

Abstract

The target number of children in early detection of child development and development in the working area of ??Puskesmas Karangrejo is 1,037 children, with details of 133 infants from 0 - 11 months and 904 children aged 12 - 72 months. Of these, the coverage for early detection until February 2020 is still low, namely at 6.7%. The purpose of the Community Service is to empower families in conducting early detection of toddler growth and development in the Karangrejo Health Center area. The method of activity is health education and empowerment of “active participation” of mothers toddler in stimulating and detecting the growth and development of their children. The result of mentoring was that there was progress in the developmental ability of 1 child who had not been able to walk at the age of 19 months, showing an increase in walking ability after 2 weeks of assistance. There was an increase in the knowledge of mothers / families about growth and development by 12.68 points. There was an increase in the frequency of implementing stimulation for child growth and development by mothers of under-five from 88.2% of mothers who had stimulated to 98.6% after mentoring. Continuity of family empowerment is needed regarding early detection of growth and development and not only involving mothers / families but also involving cadres.
Analisis Stimulasi Kemampuan Berjalan pada Bayi Usia 9 – 12 Bulan di Wilayah Puskesmas Sritejokencono Lampung Tengah Sadiman Sadiman; Islamiyati Islamiyati; Sumiyati Sumiyati
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.677 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.191

Abstract

Anak yang sering digendong dan diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam pencapaian kemampuan motoriknya. Berdasarkan survei pendahuluan di 4 desa Kecamatan Kotagajah terdapat sebanyak 138 anak yang berusia 12 – 15 bulan. Dari 138 anak yang berusia 12 – 15 bulan tterdapat 24 (17%) dari 138 bayi yang belum dapat berjalan sendiri/mandiri. Penelitian bertujuan menganalisis stimulasi kemampuan berjalan anak usia 9 – 12 bulan. Metode penelitian deskriptif eksplorasi. Sampel sebanyak 27 bayi usia 9 – 12 bulan. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara menggunakan checlist dan dianalisa dengan menampilkan deskripsi dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian: Stimulasi terbanyak yang dilakukan orang tua adalah latihan berdiri sebesar 100%, dituntun dan dititah sebanyak 93%. Rata-rata anak mulai berjalan pada usia 12 bulan dan terbanyak pada usia 13 bulan sebanyak 7 anak (25,9%). Stimulasi terbanyak yang dilakukan pada anak yang sudah dapat berjalan pada usia 10 bulan adalah tidak sering digendong dan anak tidak menggunakan alas kaki. Kesimpulan: Usia mulai berjalan pada anak di wilayah kerja Puskesmas Sritejokencono adalah 12 bulan. Stimulasi oleh orang terdekat dengan membiarkan anak belajar berjalan dengan tanpa alas kaki dan tidak sering digendong.