Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI MTS MUHAMMAD BASIUNI IMRAN SAMBAS Alhadi Alhadi
Journal of Research and Thought on Islamic Education Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.895 KB) | DOI: 10.24260/jrtie.v1i1.1066

Abstract

Abstract: Madrasah is one of the educational institutions of Islam to educate the next generation and the most important element is the leader. As a leader, the head of the madrasah plays an important role in determining the direction of policy. In order to make the madrasah that they lead become madrasah that have competitiveness in the melinial era, these madrasah must develop effective schools. By using descriptive methods and equipped with a qualitative approach, this paper describes the effective school that has been implemented by the Head of MTs Muhammad Basaranai Imran Sambas as stated in Minister of National Education Regulation No. 19/2007 concerning Education Management Standards by Primary and Secondary Education Units. First, program planning, including; the initial planning process, the strategy of designing program planning, standards or indicators of success in achieving goals, the influence of planning on the managerial course of the principal. Second, program implementation, including; share tasks and routine explanations about work and responsibilities, build communication with all school residents well, provide motivation to colleagues so that they can work effectively and efficiently in achieving goals, running managerial based on school management guidelines, managing human resources, managing relationships with parents and the community, overcoming managerial constraints. Third, program evaluation, including; the method used in evaluating, follow-up program, the things discussed in the evaluation, and the perceived influence after evaluation. Abstrak: Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang menjadi wadah untuk mendidik generasi penerus bangsa dan elemen terpentingnya ialah pemimpin. Sebagai seorang pemimpin, kepala madrasah memegang peranan penting dalam menentukan arah kebijakan. Untuk menjadikan madrasah yang dipimpinnya menjadi madrasah yang memiliki daya saing di era melinial, madrasah tersebut harus mengembangkan sekolah efektif. Dengan menggunakan metode deskriptif dan dilengkapi dengan pendekatan kualitatif, tulisan ini menggambarkan sekolah efektif yang telah diterapkan oleh Kepala MTs Muhammad Basiuni Imran Sambas sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pertama, perencanaan program, meliputi; proses awal perencanaan, strategi merancang perencanaan program, standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan, pengaruh perencanaan terhadap jalannya manajerial kepala sekolah. Kedua, pelaksanaan program, meliputi; membagi tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan dan tangung jawab, membangun komunikasi dengan seluruh warga sekolah dengan baik, pemberian motivasi kepada rekan-rekan kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, menjalankan manajerial berdasarkan pedoman pengelolaan sekolah, mengelola SDM, mengelola hubungan dengan orang tua dan masyarakat, mengatasi kendala-kendala dalam manajerial. Ketiga, evaluasi program, meliputi; metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi, program tindak lanjut, hal-hal yang dibicarakan dalam evaluasi, dan pengaruh yang dirasakan setelah evaluasi.
Analisis Landasan Yuridis dalam Pendidikan Inklusi Alhadi Alhadi; Priska Nuryani; Siti Rohimah; Opi Andriani
Jurnal Ventilator Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v2i1.869

Abstract

The purpose of preparing this article is to describe the juridical basis for inclusive education. This study uses a qualitative method. Data collection techniques include: observation using the Google Scholar search tool. The results of this research are that inclusive education is education that is friendly to all children, with an education service system that requires children with special needs to study in nearby schools in regular classes with friends their age. The juridical basis for inclusive education can be found in several laws and regulations and can be applied in schools with the principles of Law NO. 8 of 2016 Chapter III Part 6 Article 10 Concerning the Right to Education. States that, The right to education for Persons with Disabilities.
Peran Bagian Kesejahteraan Rakyat Dalam Menunjang Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin Alhadi Alhadi; Sunarto Sunarto; Alamsyah Alamsyah
Parlementer : Jurnal Studi Hukum dan Administrasi Publik Vol. 1 No. 3 (2024): September: Parlementer: Jurnal Studi Hukum dan Administrasi Publik
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/parlementer.v1i3.118

Abstract

Alhadi, Peran Bagian Kesejahteraan Rakyat Dalam Mendukung Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Bagian Kesejahteraan Rakyat Dalam Mendukung Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara penyajian data, reduksi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Bagian Kesejahteraan Rakyat Dalam Mendukung Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin belum berjalan secara optimal hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dengan instansi lain yang masih terkait dengan program dari Kesejahteraan, seperti Baznas dan lain-lain. Faktor pendukung peran bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin sendiri adalah pegawai yang bekerja sesuai aturan, dalam hal ini tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian yang telah ditetapkan. Sedangkan faktor penghambat dalam penelitian ini adalah belum terjalinnya koordinasi yang kuat antara bagian Kesejahteraan Rakyat dengan instansi yang terkait langsung dengan kesejahteraan rakyat, misalnya yang terkait dengan Baznas, Haji dan Umrah serta Tahfidz dan lain sebagainya. Kedepannya perlu ditingkatkan lagi.