Abstrak. Pendidikan karakter sangat diperlukan dalam pembentukan karakter bangsa. Jika tidak, maka akan membentuk manusia-manusia Indonesia jauh dari nilai karakter bangsa itu sendiri dan hal ini tentu saja akan berimplikasi pada kemajuan bangsa sebagaimana yang telah dikemukanan di atas. Pendidikan karakter dapat membentuk karakter bangsa yang baik dan berakhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi yang berilmu dan berkarakter. Oleh karena itu, ntuk membentuk karakter yang baik perlu dibina sejak usia dini yaitu pada jenjang usia sekolah dasar (SD). Bimbingan dan konseling disekolah dasar adalah bagian integral dalam jalur di SD sebagai upaya membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal. Salah satu teknik yang tepat untuk diintegrasikan kedalam layanan bimbingan dan konseling disekolah dasar adalah healing stories atau yang disebut dengan cerita sebagai dasar perubahan terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu apakah penerapan teknik healing stories dalam bimbingan kelompok efektif mengembangkan nilai karakter siswa di SD Kecamatan Pulau Ternate?. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 62 Kota Ternate Tahun Ajaran 2017/2018, yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orangĀ kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain pre-test, post-test group control design. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji Two Independent Sample Test Mann Whitney U. Proses penelitian ini dilakukan berdasarkan prosedur intervensi proses bimbingan kelompok dengan teknik healing stories pada kelompok eksperimen dan bimbingan kelompok sebagaimana biasanya pada kelompk kontrol. Dalam prosedurnya, kegiatan intervensi dilakukan berdasarkan tahap-tahap bimbingan kelompok yang meliputi: tahap awal, tahap pelaksanaan (treatment), dan tahap akhir (penutup). Hasil uji Two Independent Sample Test Mann Whitney U, dapat dilihat nilai ststistik uji Z yaitu (-2.219) dan nilai Sig (2-tailed) untuk uji dua sisi adalah 0,000, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,000 < 0,05). Maka hasil uji analisis signifikansi secara statistik yaitu Ho ditolak, atau ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan intervensi bimbingan kelompok dengan teknik healing stories dan siswa yang mendapatkan bimbingan kelompok sebagaimana biasannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik healing stories dalam bimbingan kelompok efektif mengembangkan nilai karakter siswa.Kata Kunci: Teknik Healing Stories, Bimbingan Kelompok, Nilai Karakter Siswa