Alvien Gunawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PEMERIKSAAN SPT TAHUNAN PPh KEMBALI POS DALAM RANGKA INTENSIFIKASI PAJAK DI KPP “S” Alvien Gunawan
Ecopreneur.12 Vol 1, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/econ12.v1i2.374

Abstract

Pajak adalah penerimaan Negara yang paling utama, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum Negara. Sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah Self Assessment Sistem, yang artinyabahwa wajib pajak diberi wewenang untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajaknya yang terutang selama satu tahun pajak. Sedangkan fiskus hanya bertugas untuk memberikan pelayanan, pengawasan, dan pembinaan terhadap wajib pajak, karena pada hakekatnya wajib pajak lebih mengetahui seberapa besar penghasilan yang dia peroleh sehingga dapat menghitung berapa pajak yang harus dibayarnya. Penelitian dilakukan di KPP “S” dengan mengumpulkan data yang berupa dokumen. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi dan wawancara dan diolah dengan metode deskriptif dan kuantitatif.Di KPP “S”, pendistribusian SPT kepada wajib pajak dilakukan oleh pihak ke tiga yang dalam hal ini adalah kantor pos. Jumlah SPT yang dikirim pada tahun 2008, 2009, 2010 adalah secara berturut-turut 1.688, 10.724, 23.807. Sedangkan jumlah SPT yang diterima pada tahun 2008, 2009, 2010 adalah secara berturut-turut 1.288, 7.725, 13.699. Dapat disimpulkan bahwa dengan terlaksananya pendistribusian SPT yang baik akan mengakibatkan jumlah wajib pajak yang melapor semakin banyak. Apabila jumlah wajib pajak yang melapor semakin banyak, maka akan berpengaruh kepada peningkatan jumlah penerimaan pajak dan dapat menunjang pencapaian target penerimaan pajak. Kata kunci: Self Assessment, SPT, mengawasi, penerimaan dan target penerimaan pajak
Formulating an Accounting Education Objectives Concept: Based on The Sluku-Sluku Bathok Song Binti Shofiatul Jannah; Alvien Gunawan; Titik Agus Setiyaningsih; Ni Made Intan Priliandani
The Indonesian Accounting Review Vol. 15 No. 1 (2025): January-June 2025
Publisher : Universitas Hayam Wuruk Perbanas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14414/tiar.v15i1.5115

Abstract

This study is motivated by indicating that accounting is vulnerable to using only rational reason. The dominance of rational reason in accounting education is inseparable from the agency theory taught by accounting educators. Therefore, this study aims to build a concept of accounting education objectives based on the “sluku-sluku bathok” song. This study uses Fairclough's (1992) discourse analysis, which includes text analysis, discursive practices, and social practices. The text analysis stage identifies the lyrics of the "sluku-sluku bathok" song. The discursive practice stage is to interpret the "sluku-sluku bathok" song. The social practice stage is to explore how this song reflects the values ​​of Javanese society. As a result, the objectives of accounting education are complete with values. First, accounting education is a process of seeking actual knowledge. Second, accounting education balances dhikr and thought. Third, accounting education is about gaining pleasure in the world and the hereafter. The "pleasure” in question is the true pleasure of meeting God in the hereafter. The results of this study open up a new path in accounting education, with the hope of producing accounting professionals who not only have technical competence but are also strong in character building and can balance worldly and spiritual aspects.