Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Comparison Of Good Corporate Governance(GCG) Implementation Practices In Islamic Commercial Banks In Indonesia Hendra Eka Saputra; Zul Ihsan
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 4 No. 2 (2021): Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2021.vol4(2).8502

Abstract

Sharia Banking in Indonesia has a Sharia Supervisory Board that can monitor the operation of Sharia banks so that they are different from other banks. It is hoped that with this monitoring system the operation of corporate governance will be better. This study aims to explain the differences in the application of Good Corporate Governance (GCG) between Islamic banking in Indonesia. Sharia Bank is a bank whose application is different from conventional banks. Where one of the differences is the existence of a Sharia Supervisory Board which ensures bank activities are based on sharia. Then conducted a study of Islamic banks during 2014 to 2018. This research method uses descriptive analysis based on data that has been reported by each Islamic banking. The results of the survey showed that BCA Syariah and BSM received the highest rating among other sharia banks. This explanation shows that the implementation of corporate governance has been "very good" and has been in accordance with the stipulated provisions. BNIS, BRIS, Bukopin Syariah Bank, Mega Syariah Bank, Panin Syariah Bank, Victoria Syariah Bank, and Maybank Syariah, each ranked 2 (two). This means that the implementation of corporate governance goes "well". Interestingly, the Muamalat bank which has been the oldest BUS in Indonesia is ranked 3 (three). This means that the application of corporate governance is "good enough". Some notes on Muamalat's bank that must be corrected.
Tinjauan Fiqh Muamalah Kontemporer Tentang Badan Perantara (Samsarah) Dan Jual Beli Lelang (Bay Al-Muzayaddah) Ficha Melina; Hendra Eka Saputra
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 1 (2022): Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2022.vol5(1).9662

Abstract

Samsarah (simsar) adalah perantara perdagangan (orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli), atau perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan jual beli. Dalam transaksi keuangan Islam, harga ditentukan atas dasar keinginan pembeli dan penjual. Dalam banyak hal, barang akan terjual kepada pembeli yang menawar dengan harga yang tertinggi. Dalam perspektif syariah, transaksi yang melibatkan proses lelang ini disebut sebagai bay` muzayadah, yang diartikan sebagai suatu metode penjualan barang dan/ atau jasa berdasarkan harga penawaran tertinggi. Agama Islam dapat membenarkan pekerjaan sebagai samsarah/makelar selama tidak menyalahi ketentuan nash al-Quran dan sunnah serta ada unsur tolong menolong dan saling mendapatkan manfaat. Sedangkan jual beli lelang menurut pengertian transaksi muamalat dan syariat Islam kontemporer, dikenal sebagai bentuk penjualan barang di depan umum kepada penawar tertinggi.
Sosialisasi Tanjak Melayu sebagai Potensi Ekonomi Kreatif di SMA Negeri 1 Tanah Putih Hendra Eka Saputra; Zulkifli Zulkifli; Putri Nuraini
Lok Seva: Journal of Contemporary Community Service Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/lokseva.v2i1.7040

Abstract

The interest and consistency of Malay culture cannot be separated from Islam, this can be seen from the various elements of society who are of Malay blood and even those who are not of Malay blood, always maintaining the preservation of the culture and heritage of the former people. This makes Malay culture an obligation for people who live on Malay land to preserve their ancestral heritage. During this trend, there is a lot of enthusiasm from the community to be able to take part in maintaining this culture. One of them is by producing Malay tanjak and selling it to the public, aiming to make it easier to get Malay tanjak from local business actors. Sustainability later to carry out the practice of making Malay tanjak after the understanding given during the socialization regarding the creative economy and local wisdom based on Malay culture identical to Islam (Malay tanjak) is an excellent potential for those who want to become entrepreneurs in the production of Malay tanjak. Community service targets Tanah Putih 1 Public High School students as an audience and the target of generations who will become successors to preserve Malay culture by buying, producing, and selling it. The hope in this first stage is an understanding of the importance of maintaining cultural preservation and the economic potential of Malay tanjak production in achieving a pioneering business. If the experience has been put together, you can practice making Malay tanjak in activities in the future.
DAMPAK BAGI MEDIA MASSA TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM PEMBERITAAN JURNALIS WARGA: Indonesia Budi Hermanto; Tessa Shasrini; Hendra Eka Saputra
Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/cano.v11i2.1700

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan informasi yang up to date semakin berkembang pesat, hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya peran jurnalis dalam menyebarkan informasi. Tetapi di sisi lain media arus utama tidak sanggup memenuhi kebutuhan sebagai penyaji informasi, sehingga keberadaan jurnalis warga (citizen journalism) dipandang lebih cepat dalam mencari dan menyebarkan informasi terhadap fenomena yang ada di lingkungan masyarakat. Di samping itu, pada dasarnya jurnalis warga dinilai masih minim pengetahuan tentang menginformasikan berita, sehingga mempunyai resiko yang lebih besar mengenai pemberitaan dari pada jurnalisjurnalis profesional lainnya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini meliputi, (1) apa yang dimaksud dengan jurnalis warga (citizen journalism)?, (2) bagaimana minat masyarakat dalam pemberitaan jurnalis warga di Indonesia serta dampaknya terhadap media massa?, (3)bagaimankah konsep dari jurnalis warga (citizen journalism)?. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengertian dan konsep dari jurnalis warga (citizen journalism), serta untuk mengetahui dampak dari pemberitaan jurnalis warga di Indonesia dalam menyuarakan suara publik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik studi literatur (kepustakaan). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui pengkajian literatur yang relevan terkait dengan media massa dan jurnalisme warga, yang diambil dari buku-buku, jurnal dan berbagai literatur lainnya yang relevan.