Variasi bahasa merupakan bentuk atau varian dalam bahasa yang mempunyai pola-pola yang memiliki persamaan dalam pola umum bahasa. Sebagai manusia yang memiliki pola pikir yang berbeda-beda tentu akan membuat sebuah variasi bahasa yang berbeda-beda dan semakin banyak sesuai usia, watak, dan lain sebagainya. Dalam penggunaannya variasi atau ragam bahasa seseorang harus melakukan pilihan variasi bahasa mana yang tepat untuk berbicara dengan mitra tuturnya sesuai dengan latar belakang sosial budaya dari mitra tutur. Campur kode memiliki peranan yang sangat penting dalam korelasi pemakaian variasi bahasa yang khususnya pada masyarakat yang bilingual atau dwibahasa. Dwibahasa adalah suatu keadaan di mana seseorang memakai atau menggunakan dua bahasa atau lebih dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya paksaan dan tidak pula kesengajaan. Seseorang dapat menggunakan beberapa bahasa jika orang tersebut memiliki kehidupan dengan orang-orang dari suku atau etnis yang berbeda-beda. Kadang kala kemampuan dwibahasa seseorang akan muncul jika seseorang sudah paham dan dapat mengutarakan suatu ujaran dengan bahasa yang dimilikinya. Media audio visual memiliki ciri-ciri bersifat linear, dapat menyajikan suatu hal dengan fleksibel dan dinamis, merupakan representasi fisik dari gagasan abstrak, dan dapat digunakan sesuai fungsinya. Salah satu media audio visual yang semakin hari semakin banyak penggunanya yaitu YouTube. Faktor-faktor yang peneliti dapatkan dari hasil observasi yaitu, (1) umur, (2) pendidikan, (3) lingkungan, (4) budaya, (5) pekerjaan, dan (6) banyak interaksi dengan orang lain.