Arfan Rauf
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Coba-coba Rauf, Arfan
Teknik Hidro Vol 1, No 01 (2008): Teknik Hidro
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Grafitasi Bumi Pengaruh Grafitasi Bumi
DAMPAK PSIKOLOGI MAKIAN BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI STRATA SOSIAL MASYARAKAT BAHASA Arfan Rauf
JURNAL KONFIKS Vol 4, No 2 (2017): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.762 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v4i2.2115

Abstract

This study was an observational research that starts from planning, implementing, and drawing conclusions. The research subjects were people who lived in Tamalatea Village, Makassar City, South Sulawesi, based on Social strata as many as 15 people. Data collection techniques were observation, tapping, fishing line, see, note, and record. All data obtained were analyzed through stages (1) grouping similar data, (2) reading the data as a whole, (3) analyzing data with the method of "intra-lingual and equivalent extra lingual methods", (4) compiling interpretations, and (5) describing data to be a conclusion.The results of the study showed that (1) invective is not acceptable in the form of language communication in general. (2) Invective can be accepted in certain language groups. (3) Invective is used to intimidate, control, reveal disappointment, wonder, personal protection, disrupt, and popularity. (4) There are similarities and differences in the use of invective in each of the social strata of the language community, both based on the form and reference, purpose, and character displayed. (5) Invective psychologically has negative impact on users and recipients.
DAMPAK PSIKOLOGI MAKIAN BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI STRATA SOSIAL MASYARAKAT BAHASA Arfan Rauf
JURNAL KONFIKS Vol 6, No 2 (2019): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v6i2.3972

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa ketidakberhasilan suatu proses berbahasa dilaksanakan karena adanya unsur makian, juga adanya kecenderungan orang senang menggunakannya, selain makian merupakan suatu kebiasaan yang tidak terpuji, tidak sopan, melanggar nilai-nilai sosial dalam suatu budaya tertentu. Selain itu, makian secara psikologi dapat berdampak negatif terhadap pengguna dan orang yang senantiasa mendapatkan atau mendengarkan makian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekontradiksian eksistensi makian, seperti yang disebutkan di atas, baik tentang ketidakberhasilan berkomunikasi karena unsur makian, kesenangan orang menggunakannya, juga bentuk dan referensi makian, serta dampak psikologi yang ditimbulkannya yang ditinjau berdasarkan strata sosial masyarakat bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan. Subjek penelitian adalah masyarakat yang berdomisili di  Kelurahan Tamalatea Kota Makassar Sulawesi Selatan berdasarkan Stara Sosialnya sebanyak 15 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, sadap, pancing, simak, catat, dan rekam. Seluruh data yang diperoleh dianalisis melalui tahap (1) pengelompokkan data sejenis, (2) membaca data secara menyeluruh, (3) menganalisi data dengan metode ”padan intra lingual dan padan ekstralingual”, (4) menyusun interpretasi, dan (5) mendeskripsikan data menjadi simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makian tidak berterima pada bentuk komunikasi bahasa secara umum. (2) Makian dapat berterima pada kelompok masyarakat bahasa tertentu. (3) Makian digunakan untuk mengintimidasi, menguasai, pengungkap kekecewaan, ketertakjuban, pelindung diri, mengacaukan, dan kepopuleran. (4) Ada kesamaan dan perbedaan penggunaan makian di masing-masing strata sosial masyarakat bahasa, baik berdasarkan bentuk dan referensi, tujuan, dan karakter yang ditampilkan. (5) Makian secara psikologi berdampak negatif pada pengguna dan penerimanya.