Lilik Subari
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Ritual Meras Gandrung di Banyuwangi dalam Membentuk Kualitas Kepenarian Lilik Subari; Suwandi Widianto
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v4i2.13633

Abstract

Perubahan fungsi kesenian Gandrung dalam masyarakat Banyuwangi juga mempengaruhi pelaku pertunjukan. Tarian Gandrung yang awalmulanya dibawakan sebagai ritual atau perwujudan rasa syukur, kini mengalami pergeseran fungsi sebagai hiburan. Pergeseran fungsi ini menyebabkanpertunjukan lebih dominan pada kebutuhan visual seni tari.Akhirnya keberadaan pertunjukan Gandrung kini berkembang ke arah tuntutan kualitas kepenarian yang secara tradisi hanya dapat dihasilkan masyarakat pendukungnya melalui ritual Meras Gandrung.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanfaktor pendukung kepenarian, bentuk ritual Meras Gandrung, dan peranan ritual Meras Gandrung terhadap kualitas kepenarian. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan datadenganobservasi, wawancara, studi pustaka, serta dokumentasi. Analisis dilakukan dengan deskripsi mendalam. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendukung kepenarian adalah patron. Ritual meras gandrung dilakukan mulai dari gerakan tari, alunan vocal, hingga meminum ramuan gurah suara. Ritual ini merupakan wujud simbolisasi pengakuan terhadap kesiapan pelaku gandrung di masyarakat. Meras gandrung hanyalah sebuah sarana atau media kegiatan ritual yang berusaha untuk mengesahkan apa yang telah menjadi pilihan seseorang. Kehadiran maupun peranannya sebagai sarana juga berkaitan erat dengan keberadaaan sosok gandrung yang akhirnya akan bermuara terhadap lingkungan komunitas sebagai pendukung utama yang melahirkannya. 
Dance Arrangement Through Child Psycology Lilik Subari
Terob : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 13 No. 2 (2023): April
Publisher : Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20111/terob.v13i2.46

Abstract

Art, especially dance as an expression of beauty is one of the universal human needs. It does not only belong to the rich and the all-sufficient, but also belong to everyone. When compared with the economy, art can be considered a luxury and is often seen as secondary need. However, in fact art can be found in every layer of society, human beings, whenever and wherever they live. Culture is always attached to human life, both individually and with the surrounding community. The art problem approach should be understood. It is impossible for people to talk about art without paying attention to the messages contained symbolically, in addition to the artistic activities themselves being the embodiment of the functions of certain cultural subsystems. As a dance teacher, the job is not only to provide dance material, but also to take responsibility for students’ behavior which has an impact on the development of learning in class and their psychological. There are a number of things that must be considered, including: the dance teacher must understand the purpose, content, function; the dance teacher must take into account the weight of the material to be taught; the dance teacher must take into account the psychological influence of children. Realizing all of these things, demands are not only on students to be able to understand teaching material but more than that.