Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial Pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Annisa Annisa
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 4, No 4 (2016): Volume 4, Issue 4, Desember 2016
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v4i4.4241

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kedalaman data apakah intensitas komunikasi pada subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi daripada pada subjek dengan tipe kepribadian introvert atau sebaliknya, selain itu dapat dimodifikasi dan lebih memperdalam data untuk mendapatkan pernyataan atau hasil yang sesuai dengan subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, dan menggunakan tes yang lebih akurat lagi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur Eysenck Personality Inventory (EPI), observasi, dan wawancara mendalam dengan keempat subjek. Hasil penelitian menunjukkan keempat subjek memiliki intensitas komunikasi yang berbeda yaitu pada subjek FP dan NA dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki intensitas komunikasi yang tinggi, yang sering berkomunikasi melalui jejaring sosial untuk membicarakan semua hal yang mereka inginkan, seperti masalah pribadi atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masing-masing subjek, selain itu ketika berkomunikasi langsung mereka juga sangat sering berbicara tentang semua topik pembicaraan yang ingin dibicarakan subjek dengan orang lain. Sebaliknya pada subjek AN dan IM dengan subjek tipe kepribadian introvert tidak banyak digunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi dan meskipun subjek menggunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi hanya ketika mendesak atau tidak punya waktu untuk bertemu dan membahas hal-hal yang ingin mereka bicarakan secara langsung, subjek dengan kepribadian introvert lebih suka berkomunikasi secara langsung karena mereka pikir lebih baik berkomunikasi secara langsung.
Examining the Relationship Among Basic Psychological Needs Satisfaction, Self-Efficacy, and English Achievement of Vocational High School Students in Emergency Remote Teaching Annisa Annisa; I Gusti Ngurah Darmawan; Dyah Sunggingwaty; Noor Rachmawaty
Borneo Educational Journal (Borju) Vol. 5 No. 1 (2023): February
Publisher : Teacher Training and Education Faculty, Widya Gama Mahakam Samarinda University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/bej.v5i1.1497

Abstract

In the context of Emergency Remote Teaching (ERT), this study is conducted to investigate how learning from home impacts Vocational High School students and how their success in English is linked to their well-being, particularly their satisfaction with fundamental psychological needs. To ensure the robustness of the study, questionnaires assessing Basic Psychological Needs Satisfaction, Self-efficacy, and socio-economic factors underwent validation through AMOS software. Notable differences in achievement across eight majors were examined using a one-way ANOVA. The connections among socio-economic factors (such as gender, parental background, and gadget availability), Basic Psychological Needs Satisfaction, Self-efficacy, and students' achievement were delved into through Structural Equation Modeling (SEM). The findings reveal that all student factors, with the exception of Self-efficacy, exerted a significant impact on achievement. It is noteworthy that Self-efficacy exhibited a negative impact, while the presence of gadget availability had the most pronounced positive effect. Interconnections among all these factors were also observed. In summary, the study highlights the influence of various factors, such as socio-economic background and psychological well-being, on the English achievement of Vocational High School students during ERT in Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia. The encouragement of students to focus on their well-being, consideration of their family background, and ensuring access to gadgets are deemed critical for achieving better English scores. Future studies can delve deeper using qualitative data and different analysis methods. The inclusion of perspectives from teachers, principals, or parents, coupled with the utilization of standardized English tests, could provide a more comprehensive understanding.