Cennywati Cennywati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peta Urban Illustrator di Jakarta Fransisca Retno Setyowati Rahardjo; Cennywati Cennywati
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 10 No 1 (2017): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.516 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v10i1.761

Abstract

Ilustrator adalah salah satu profesi yang cukup diminati di dunia kreatif spesifik senirupa dan desain saat ini. Hal tersebut tidak lepas dari bagaimana para pelaku usaha ilustrasi terdahulu berjuang mengupayakan situasi pasar industri kreatif yang lebih mapan dan berkesinambungan di tengah tantangan zaman pada saat itu. Tulisan ini menjelajah mengenai latar belakang, perjuangan dan bangkitnya para urban illustrator muda di Jakarta. Bagaimana para ilustrator berbakat Indonesia di wilayah urban pada awal tahun 2000 berinisiatif mandiri mengembangkan diri mereka sehingga menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter. Secara alami situasi ini kemudian berbanding lurus dengan lahir dan berkembangnya variasi pasar industri kreatif baik mainstream maupun non-mainstream yang kemudian kemudahan tersebut dapat dinikmati oleh ilustrator muda zaman sekarang atau yang sering disebut generasi milenial. Kata kunci: sejarah, urban ilustrator, inisiatif mandiri, industri kreatif
“THE JAMU HERBS ILLUSTRATION CARD” KONSERVASI BUDAYA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MEDIUM ILUSTRASI AUGMENTED REALITY Cennywati Cennywati; Fransisca Retno; Iqbal Oemar
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 12 No 2 (2019): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.829 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v12i2.1444

Abstract

In the modern era, Jamu (traditional herbal medicine) is one of the illustrious Indonesian heritage, are packaged into sachets and mixed with various chemical compounds. The authors felt the need to conserve the traditional way of making Jamu, by using only natural resources, for the sake of the next generations. The research discusses the implementation of augmented reality technology to differentiate the main ingredients of Jamu, describing the philosophy of Life and Death phase behind them, detailing the way how to compound them and other trivia. Botany illustrations are utilized in the augmented reality, as it is believed to be the effective media to reach the younger audience.