Annisa Ernianda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Eksistensi Budaya Islamofobia Dalam Kehidupan Masyarakat Korea Selatan (Studi Kasus: Tindakan Penolakan Masyarakat Setempat Terhadap Pembangunan Masjid) Anggi Putri; Hardi Alunaza; Desy Nur Shafitri; Annisa Ernianda
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 2: Al Qalam (Maret 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i2.897

Abstract

Masyarakat beragama Islam sebagai kaum minoritas di Korea Selatan akhir-akhir ini terus menerima ujaran kebencian dari warga sekitar. Penolakan terhadap ajaran dan budaya Islam membuat masyarakat setempat memblokir eksistensi Muslim di Korea Selatan. Salah satunya terjadi ketika warga berbondong-bondong menolak pembangunan masjid di daerah Daegu, Korea Selatan. Diketahui penduduk setempat membuat petisi sehingga pemerintah setempat menghentikan pembangunan masjid tersebut. Penolakan masjid di tengah pembangunan  juga dipicu oleh masyarakat Korea Selatan yang tidak suka ada fasilitas keagamaan seperti gereja atau masjid di pemukiman penduduk. Dalam meneliti isu yang diangkat, penulis akan membagi fokus pembahasan menjadi 3 bagian yaitu pemaparan penulis mengenai awal mula masuknya Islam ke Korea Selatan, kemudian penulis akan melanjutkan pembahasan mengenai sentimen Islamofobia dalam tatanan masyarakat Korea Selatan terhadap Umat Muslim dan diakhiri dengan pembahasan mengenai eksistensi dari Islamofobia di Korea Selatan saat ini dengan lebih khusus melihat ke dalam satu studi kasus yaitu mengenai penolakan pembangunan Masjid oleh penduduk setempat di daerah Daegu, Korea Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penulisan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi dari Islamofobia di Korea Selatan kini terbilang meningkat sebab didapati “Kebijakan Diskriminatif” terhadap hak Umat Islam sebagaimana permasalahan yang terdapat pada studi kasus yang dilakukan oleh penulis.
Urgensi Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Untuk Meningkatkan Upaya Pencegahan Kejahatan Terhadap Anak di Kabupaten Sambas Hardi Alunaza; Desy Nur Shafitri; Anggi Putri; Annisa Ernianda; Mentari Mentari
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 1, Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i1.893

Abstract

AbstrakBerlokasi di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia melalui jalur darat membuat Kabupaten Sambas rawan mengalami kasus human trafficking dan kejahatan, terutama kepada anak. Terlebih masih banyak sumber daya manusia di Kabupaten Sambas minim akan edukasi mengenai kejahatan-kejahatan tersebut terlebih kepada anak-anak yang berada di bawah umur 17 tahun. Hal ini sempat memicu peningkatan kasus kejahatan anak Kabupaten Sambas pada 2019. Peningkatan kasus membuat pemerintah sadar dan berusaha meningkatkan kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Sambas. Namun perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat yang semakin maju mendorong adanya gerakan yang menginginkan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Kabupaten Sambas agar ada suatu badan yang fokus menangani kejahatan di Kabupaten Sambas. Penelitian ini akan menekankan dua hal untuk dibahas secara mendalam yaitu pemaparan data kasus yang konkret dan penjelasan penanganan kasus kejahatan anak di Sambas sekaligus melihat respon masyarakat setempat terhadap langkah yang dilakukan pemerintah. Penulis menggunakan metode penulisan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini pada dasarnya menunjukkan bahwa adanya urgensi terhadap perkembangan dari pembentukan komite baru (KPAI) di Kabupaten Sambas guna membantu penanganan perlindungan dan penyembuhan anak korban kejahatan.
Menilik Implementasi Qanun Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Dan Perlindungan Terhadap Kekerasan Anak Di Aceh Anggi Putri; Hardi Alunaza; Desy Nur Sha fitri; Annisa Ernianda; Mentari Mentari
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 1, Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i1.894

Abstract

Kasus kekerasan pada anak di Aceh meningkat secara signifikan setiap tahunnya baik kekerasan fisik maupun seksual. Penanganan pemerintah daerah Aceh menjadi sorotan bagaimana kinerja dan peraturan yang diterapkan untuk menekan laju kasus kekerasan anak di daerah tersebut. Aceh dengan regulasi khususnya menerapkan Qanun sebagai sumber hukum untuk penanganan setiap permasalahan termasuk perlindungan anak. Namun peraturan Qanun menimbulkan beberapa kebingungan karena dianggap memberikan hukuman yang relatif rendah untuk kejahatan kekerasan pada anak. Lebih lanjut penulisan ini akan melihat bagaimana implementasi Qanun tersebut sebagai peraturan yang juga memiliki andil besar Aceh. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode pendekatan deskriptif analitik untuk menganalisis permasalahan yang diangkat. Penulis akan menganalisis keberhasilan Qanun dengan berfokus kepada penanganan kasus perlindungan kekerasan anak oleh pemerintah daerah setempat,untuk mengetahui bagaimana peran Qanun apakah menyelesaikan kasus kekerasan psikis, fisik dan seksual pada anak di Aceh.