Bekti Putri Harwijayanti
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

PELATIHAN KADER PENYAKIT TIDAK MENULAR WANITA USIA SUBUR DI MASA PANDEMI COVID-19 Bekti Putri Harwijayanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1280

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) memiliki dampak yang merugikan masyarakat, khususnya pada wanita usia subur. Penanggulangan penyakit tidak menular di masa pandemi COVID-19 menemui tantangan dan hambatan yang harus ditindaklanjuti. Pendekatan terhadap masalah dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui pelatihan kader penyakit tidak menular dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan wanita agar lebih mampu menjaga kesehatannya dan melindungi diri dari penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan kader penyakit tidak menular pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan dari subjek penelitian. Metode penelitian ini menggunakan desain quasy-experiment one group pre test-post test. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur 15-49 tahun di Desa Karangjati Kabupaten Blora. Sampel sejumlah 30 wanita usia subur yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh melalui teknik purposive sampling.  Analisis dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dan menyatakan pengaruh pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi peningkatan pengetahuan (nilai p=0,000; p<0,05), sikap (nilai p=0,028; p<0,05), dan tindakan (nilai p=0,011; p<0,05). Hal ini bermakna bahwa pelatihan membawa dampak yang positif terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan kader. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan kader penyakit tidak menular secara terstruktur dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan kader sehingga mereka dapat berperan aktif dalam upaya penanggulangan penyakit tidak menular pada wanita di masa pandemi COVID-19. Pembentukan komunitas teredukasi melalui pengembangan kompetensi masyarakat ini dapat menjadi wawasan untuk pengembangan program kebijakan dalam pengendalian penyakit tidak menular.