Ummu Habibah
Akper bhakti husada cikarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGIS DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN BEKASI Ummu Habibah; Lusi Noviyanti; Cusmarih Cusmarih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1289

Abstract

ABSTRAKLatar belakang - Pandemi COVID -19 membuat perubahan yang signifikan terhadap kondisi psikologi di masa kehamilan. Kasus Covid-19 diIndonesia pada bulan Januari bertambah 12.001 menjadi 1.078.314 kasus. Di Indonesia, terdapat 107.000 (28,7%) ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa kehamilan hingga persalinan. Dampak tersebut dapat membahayakan ibu dan janin.Metode - Desain penelitian yang digunakan adalah Chi-Square dan regresi bergandaHasil - Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami cemas sebesar  (47,5%)  dari ibu hamil yang tidak mengalami kecemasan yaitu (52,5%). Tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik antara usia, latar belakang pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat paritas, hal ini mengandung arti bahwa tingkat kecemasan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor terkait tersebut. Hasil multivariate hanya ada 1 variabel yang menjadi kandidatyaitu pendidikan sebagai proteksi.Simpulan -  Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama pandemi COVID-19 masih cukup tinggi hanya berbeda lebih rendah 5 % dari ibu yang tidak mengalami kecemasan. Tidak ada variabel secara signifikan yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil. Kata kunci : kecemasan; wanita hamil; COVID-19  ABSTRACTBackground - .The COVID-19 pandemic has made significant changes to the psychological state during pregnancy. Covid-19 cases in Indonesia in January are increased by 12,001 to 1,078,314 cases. In Indonesia, there are 107,000 (28.7%) pregnant women who experience anxiety in facing childbirth. Anxiety will have a negative impact on pregnant women from pregnancy to delivery. These impacts can harm the mother and fetus.Methods - The designed study used is the Chi-Square and multiple regressionResults - .The results showed that pregnant women who experienced anxiety were (47.5%) from pregnant women who did not experience anxiety, namely (52.5%). There is no statistically significant correlation between age, educational background, income level, and parity level, this means that the level of anxiety is not influenced by these related factors. In multivariate results, there is only one candidate variable, namely education as protection.Conclusion - Pregnant women who experience anxiety during the COVID-19 pandemic are still quite high, only 5% lower than mothers who do not experience anxiety. There is no significant variable associated with anxiety in pregnant women. Keywords: anxiety and pregnant women, COVID-19
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi Pelajar SMA N I Bojongmangu Cikarang Bekasi Rini Nurdini; Lusi Noviyanti; Ummu Habibah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7439

Abstract

ABSTRAK Keterlambatan korban gawat darurat dalam penanganan dapat berakibat kecacatan fisik atau bahkan sampai kematian. Lebih sering korban kegawatan ditemukan oleh masyarakat awam yang belum terpapar dengan baik tentang teknik dan cara pertolongan yang benar. Hasil penelitian Rawindi dkk pada tahun 2016 tentang Hubungan Pengetahuan Masyarakat Awam dengan Tindakan Awal Gawat Darurat Kecelakaan Lalu Lintas membuktikan bahwa hampir separuh (46,7%) responden memiliki pengetahuan kurang tentang tindakan awal gawat darurat, lebih dari separuh (56,7%) responden melakukan tindakan awal gawat darurat dengan kurang baik. Pengetahuan dan latihan dalam menangani korban kegawatdaruratan dengan pertolongan bantuan hidup dasar.Pelaksanaan kegiatan diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang berada di area Cikarang.  Kegiatan ini melibatkan tim medikal bedah dan komunitas serta mahasiswa tingkat II dan tingkat III. Para narasumber adalah para dosen, para mahasiswa melakukan simulasi dan menjadi fasilitator. Materi bantuan hidup dasar diberikan dan kemudian  dilakukan simulasi dihadapan pada para peserta. Redemonstrasi dilakukan perwakilan dari peserta terhadap simulasi yang telah dilakukan. Pre dan post test juga  dilakukan menggunakan google form. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pelatihan bantuan hidup dasar pada pelajar SMAN I Bojongmangu oleh 29 orang kelas XI.  Data deskritif distribusi jenis kelamin peserta pelatihan terdiri dari 20 pelajar putri dan 9 pelajar putra. Hasil Pre test tertinggi dengan nilai 50 dan hasil post test tertinggi dengan nilai 100 poin. Rata-rata pengetahuan pre test peserta pelatihan adalah 2.52 dengan median 3.00 dengan standar deviasi 0.087 dan nilai post test rata-rata pengetahuan 5.79 dengan standar deviasi 2.000 dan median 6.00. Terjadi peningkatan pengetahuan para pelajar SMA 1 Bojongmangu setelah diberikan pelatihan bantuan hidup dasar dengan nilai tertinggi dua kali lipat kenaikan. Kata Kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar, Pelajar  ABSTRACT The delay of emergency victims in handling can result in physical disability or even death. More often emergency victims are found by ordinary people who have not been properly exposed to the correct techniques and methods of help. The results of research by Rawindi et al in 2016 on the Relationship of Public Knowledge with Traffic Accident Emergency Actions prove that almost half (46.7%) of respondents have less knowledge about emergency early action, more than half (56.7%) respondents did the initial emergency action poorly. The purpose of this activity is to provide knowledge and training in dealing with emergency victims with basic life support. Implementation of activities begins with identifying training needs in the Cikarang area. This activity involved medical and surgical teams and the community as well as second and third level students. The resource persons are lecturers, students performed simulations and become facilitators. Basic life support materials were given and then a simulation was performed in front of the participants. The demonstration was carried out by representatives of the participants on the simulations that had been carried out. Pre and post tests are also carried out using google form. Implementation of community service activities regarding basic life support training for students of SMAN I Bojongmangu by 29 class XI students. The descriptive data on the sex distribution of the training participants consisted of 20 female students and 9 male students. The highest pre test results with a value of 50 and the highest post test results with a value of 100 points. The average pre-test knowledge of the trainees was 2.52 with a median of 3.00 with a standard deviation of 0.087 and the average post-test value of knowledge was 5.79 with a standard deviation of 2,000 and a median of 6.00. There was an increase in the knowledge of Bojongmangu 1 High School students after being given basic life support training with the highest score doubled.  Keywords : Training, Basic Life Support, Student