Zulfahmi HB
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS V SD N 15 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN Zulfahmi HB; Erniza Erniza
Tarbiyah al-Awlad Vol 9, No 2 (2019): Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alawlad.v9i2.1919

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca pemahaman peserta didik kelas V SD N 15 Batang  Anai Kabupaten Padang Pariaman dengan rata-rata 54,73. Kegiatan proses belajar mengajar pendidik masih kurang bervariasi dalam pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada pendidik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan membaca pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Role Playing. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali petemuan dan ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan datanya adalah teknik statistik.Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar peserta didik sangat rendah dengan rata-rata 54,73 karena peserta didik merasa jenuh dalam belajar, dan penggunaan metode yang monoton. Siklus I, aktivitas peserta didik memperoleh rata-rata 69,36 ini disebabkan peserta didik yang masih malu-malu dalam bermain peran. Pada siklus II meningkat menjadi 79,63 hal ini disebabkan karena peserta didik sudah memahami bermain peran dan tidak malu-malu. Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar peserta didik. Pada siklus I memperoleh rata-rata 63,68 hal ini sebabkan peserta didik yang belum memahami materi teks percakapan. Pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik meningkat mencapai 80, hal ini disebabkan peserta didik yang sudah memahami materi teks percakapan dan penggunaan metode Role Playing. Dengan demikian penggunaan metode Role Playing  dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD N 15 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH Media Roza; Zulfahmi HB; Tuti Agus Suriyanti
Tarbiyah al-Awlad Vol 9, No 2 (2019): Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alawlad.v9i2.1911

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik di tingkat pendidikan dasar belum tertangani secara sistematis. Peserta didik belum sepenuhnya mampu menganalisis pertanyaan- pertanyaan yang diberikan, belum mampu dalam menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah diajarkan.  Akibatnya peserta didik hanya mampu mengingat apa yang dipelajarinya dan tidak mengetahui bagaimana pengetahuan itu dapat diaplikasikan. Diantara solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan keterampilan berfikir kritis peseeta didik sebelum dengan sesudah penelrapan model Project Based Learning (PjBL). Metode penelitian yang digunakan  yaitu Pra-Eksperimental. Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posted design. Perlakuan dalam penelitian diberikan kepada peserta didik kelas V  untuk materi tema 8  Lingkungan Sahabat Kita. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data  bahwa rata-rata hasil penilaian postest adalah 79,90 sedangkan hasil rata-rata pretest adalah 72,90. Hasil uji N-gain  menunjukkan bahwa  peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik mencapai 0,389 yaitu pada kriteria sedang.Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t dan diperoleh t hitung =  4,659  dan t tabel = 2,093, sehingga t hitung > t tabel (4,659  > 2,131). Ini berarti terdapat perbedaan  kemampuan berpikir kritis  peserta didik setelah menggunakan model Project Based Learning. Dimana  keterampilan berfikir kritis peserta didik setelah diterapkan model Project Based Learning lebih tinggi dari sebelum diterapkan model Project Based Learning.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS V MIS MUHAMMADIYAH RAMBAI KOTA PARIAMAN Zainul Arasy; Zulfahmi HB
Tarbiyah al-Awlad Vol 10, No 1 (2020): Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alawlad.v10i1.2527

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar dan keterampilan berbicara tematik terpadu peserta didik kelas V MIS Muhammadiyah Rambai Kota Pariaman masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Tujuan penelitan ini adalah untuk melihat pengaruh model role playing terhadap hasil belajar dan keterampilan berbicara pada subtema manusia dan lingkungan. Jenis penelitian adalah Pre-Experimental dengan design One Group Pretest dan Posttest Design. Populasi adalah seluruh peserta didik kelas V MIS Muhammadiyah Rambai Kota Pariaman, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes tulis, tes kinerja, dan angket. Teknik yang digunakan menganalisis data berupa uji T dan N-Gain. Hasil penelitian pada tes tulis diperoleh thitung = 2,69 dan ttabel pada taraf signifikan 5%   db 24 adalah 2,06 karena thitung lebih besar dari ttabel (2,69 > 2,06) maka hipotesis H0 ditolak dan terima Ha.. Pada tes kinerja aspek kebahasaan diperoleh (3,45 > 2,06) maka hipotesis H0 ditolak dan terima Ha.. Pada tes kinerja aspek nonkebahasaan didapatkan (3,57 > 2,06) maka hipotesis H0 ditolak dan terima Ha. Pada pengujian N-Gain, tes tulis didapatkan persentase 33,22, tes kinerja aspek kebahasaan 44,97 dan aspek nonkebahasaan didapatkan persentase 41,49. Jadi, keseluruhan perhitungan N-gain terletak pada rentang 30 ≤ N-gain ≤ 70 dengan kriteria klasifikasi sedang. Setelah menganalisis hasil dapat disimpulkan adanya pengaruh model role playing dimana hasil belajar dan keterampilan berbicara lebih baik setelah menggunakan role playing daripada sebelum menggunakan pembelajaran role playing.