This Author published in this journals
All Journal Sebatik
Arik Dian Eka Pratiwi
Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID-19 DI SALAH SATU RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19 DI KOTA SEMARANG Arik Dian Eka Pratiwi; Dhimas Adhityasmara
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.794 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1619

Abstract

laboratorium serta terjadinya inflamasi akut pada pasien COVID-19. Penanda hasil laboratorium yang dapat digunakan sebagai parameter abnormalitas koagulasi pada pasien adalah D-Dimer. Beberapa studi telah menggambarkan manfaat dari penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 untuk mencegah terjadinya risiko trombosis koagulopati. Studi ini masih terbatas dilakukan di Indonesia maka dari itu penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meneliti pola dari penggunaan antikoagulan pada penderita SARS-CoV-2 yang menjalani perawatan di salah satu fasilitas kesehatan rumah sakit rujukan COVID-19 dengan melihat dampaknya terhadap parameter nilai D-Dimer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 dan melihat pengaruhnya terhadap nilai D-Dimer. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan model rancangan belah lintang (cross-sectional study). Pada studi ini menggambarkan bahwa pasien laki-laki cenderung lebih banyak terinfeksi SARS-CoV-2 (67%) dibandingkan perempuan (33%). Rentang usia 18-50 tahun merupakan usia yang paling tinggi dampak COVID-19 sebesar 47%. Enoxaparin merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (44,7%) diikuti dengan Fondaparinux (42,1%) dan Heparin Na (7,90%). Evaluasi nilai D-Dimer menunjukkan terjadinya penurunan kadar dari awal pemeriksaan dan sebelum pasien keluar dari rumah sakit. Rata-rata kadar D-Dimer saat pemeriksaan awal 1839 ng/mL sedangkan pemeriksaan akhir sebelum keluar dari rumah sakit menjadi 799,37 ng/mL. Berdasarkan penemuan tersebut dapat dikatakan jika pemberian antikoagulan dapat bermanfaat menurunkan nilai D-Dimer sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko mortalitas serta meningkatkan perbaikan kondisi pasien.