Erma Yulita
STAI Auliaurasyidin Tembilahan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKAL DAN PENGETAHUAN DALAM AL-QUR’AN Erma Yulita
Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI Vol. 1 No. 1 (2015): Januari - Juni 2015 Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI
Publisher : Program Studi PGMI STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.585 KB) | DOI: 10.46963/mpgmi.v1i1.34

Abstract

Allah Swt menetapkan manusia sebagai Khalifatullah, karena selain memiliki bentuk fisik yang sempurna, manusia juga dianugerahi potensi yang membedakannya dengan mahluk ciptaan Allah lainnya yaitu akal. Akal berarti daya pikir yang terdapat dalam jiwa manusia, daya yang digambarkan Al-Qur’an untuk memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitar, bahkan dalam Al-Qur’an kata ‘aql di ulang sebanyak 46 kali. Oleh karena itu, akal menjadi kunci untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dari alam semesta beserta isinya melalui isyarat-isyarat ilmiah yang terdapat dalam ayat-ayat kuaniyah. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui isyarat-isyarat ilmiah tersebut, manusia dituntut untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya, salah satu potensi yang paling urgen adalah akal, karena melalui proses akal manusia mampu berpikir logis dan kritis sehingga dapat menghasilkan banyak pengetahuan, dengan catatan pengetahuan yang diperoleh itu memberikan manfaat kepada orang lain sebagai bentuk hasil olah akal pikiran yang rahmatan lil a’lamin. Hal ini telah dilakukan para pemikir-pemikir Islam terdahulu, melalui kajian Al-Qur’an berdasarkan isyarat-isyarat ilmiah dengan ketekunan dan kesungguhan mereka telah membuktikannya. Salah seorang di antaranya adalah Ibnu Sina yang terkenal dengan ilmu kedokterannya, memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam perkembangan dunia medis. Oleh karena itu, Allah Swt melalui kalam-Nya dalam Al-Qur’an mencela orang-orang yang tidak menggunakan akalnya untuk mencari pengetahuan yang sangat luas di jagat raya ini, karena sama saja dengan memubazirkan potensi akal yang sangat berharga tersebut. Jadi Al-Qur’an sebagai Kalamullah tidak hanya membahas tentang masalah ibadah atau sebatas Hablumminallah, tetapi juga sarat akan perintah pengembangan akal dan pengetahuan yang memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam proses kehidupan manusia dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kata kunci: Akal, Pengetahuan, Al-Qur’an
Revitalisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan Berbasis Syariah: Upaya PTKI Mengembangkan Sikap Enterpreneur dalam Menghadapi MEA di Bumi Nusantara Erma Yulita
AL-Muqayyad Vol. 1 No. 2 (2018): Al-Muqayyad
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/jam.v1i2.4

Abstract

Perguruan tinggimengemban tanggung jawab dan kewajiban yang besar, khususnya membentuk sumber daya intelektual dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, termasuk dalam bidang ekonomi. Pengembangan tersebut dapat dilakukan melalui UKM. UKM adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya.Salah satu UKM dilingkungan PTKI adalah UKM Kewirausahaan berbasis syariah dengan cara pengembangansikap entrepreneurshipyang diwujudkan dalamperilaku: Keinovasian, Keberanian, Kemampuan manajerial, dan Kepemimpinan, melalui kegitan yang melibatkan langsung mahasiswa seperti KOPMA (Koperasi Mahasiswa), pelatihan kader pengusaha muda dan ikut serta dalamajang kreasi mahasiswa baik lintas nasional maupun internasional.