Prabowo Tjitropranoto
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI HUTAN DALAM PENGELOLAAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU Hendro Asmoro; Sumardjo Sumardjo; Djoko Susanto; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2021.18.1.15-25

Abstract

Non-timber forest products (NTFPs) management by the forest farmers group (FFG) is not optimal. This condition is thought to be related to the low quality of empowerment of FFG. This can be influenced by the effectiveness of group leadership, extension support, and support for external environmental factors as well as group internal environmental factors. The purposes of the study were: 1) to analyze the factors that influence the quality of FFG empowerment in the management of NTFPs and 2) to formulate model for improving the quality of FFG empowerment in the management of NTFP. The study was conducted in Desember 2016 - April 2017 in East Lampung District, Lampung Province and Sleman District, DI Yogyakarta Province. Respondents were 248 members of FFG who manage NTFPs based on census. The data were analyzed by using descriptive technique and Structural Equations Model. Result of the study showed that the factors that influence the quality of empowerment are extension support as well as FFG internal environment support.Efforts to improve the quality of empowerment can be carried out with:1) a model of enhancement of extension support that empowers FFG towards filtering power, competitiveness, and partnership power and 2) a model of increasing support for conducive internal environmental factors.
Kemandirian Anggota Kelompok Wanita Sawargi dalam Keberlanjutan Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor Helvi Yanfika; Siti Amanah; Prabowo Tjitropranoto; Anna Fatchiya; Sri Harijati
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.958 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i2.352

Abstract

Sejak tahun 2001 kelompok wanita di kelurahan Situ Gede, Kota Bogor telah melakukan pengolahan produk pertanian (talas), kegiatan ini dilakukan cukup lama tapi masih jauh dari kriteria wanita petani mandiri. Seperti, penyediaan bahan baku (talas), bahan baku alternatif, kegiatan pengolahan juga masih terbatas hanya sesuai dengan pesanan serta pemasaran yang masih terbatas.. Kemudian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan kemandirian wanit dan apa faktor yang terkait dengan tingkat kemandirian petani perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kelangsungan usaha. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kemandirian wanita masih rendah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian anggota wanita tani adalah keterlibatan wanita tani dalam kelompok tani, interaksi dengan penyuluh, dan keaktifan mencari informasi hasil, sedangkan umur, pendidikan, dan pengalaman tidak berhubungan dengan kemandirian anggota kelompok wanita tani dalam keberlanjutan usaha pengolahan hasil pertanian di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor. Hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kegiatan pengolahan hasil talas peran penyuluh sehingga keterlibatan perempuan dalam semua kegiatan dalam kelompok dapat ditingkatkan juga. Hal ini juga mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan interaksi antara anggota kelompok, antara kelompok dan organisasi lainnya, serta seluruh elemen kelompok kedua administrator dan anggota untuk lebih aktif dalam pemasaran produk olahan seperti dodol talas , coklat, kecimpring dan kerupuk untuk kelangsungan usaha.