Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektivitas Komik Saku sebagai Media Pemilih dan Pemilu bagi Perempuan Marginal Retno Widyastuti, Dhyah Ayu; Prasela, Mustika Kuri
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.409 KB)

Abstract

Abstract: Women’s participation in politics is very low particularly because of the situation in which women are marginalized both in terms of voters and candidates. In this sense, voter education based on gender perspective is one of the significance ways to increase women’s political awareness. Pocket comic is seen as a media that can be used to achieve such awareness. This study examines the effectiveness of comic as an aid used in voter education in order to increase political participation of women as evaluators. This study found that pocket comic could be well understood by married women who received information from the media. Those women had also been trained by the Government and the PKK in the elections training through which they were stimulated to have gender awareness and then internalize it in their life.
Efektivitas Komik Saku sebagai Media Pemilih dan Pemilu bagi Perempuan Marginal Retno Widyastuti, Dhyah Ayu; Prasela, Mustika Kuri
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.409 KB) | DOI: 10.24002/jik.v7i2.192

Abstract

Abstract: Women’s participation in politics is very low particularly because of the situation in which women are marginalized both in terms of voters and candidates. In this sense, voter education based on gender perspective is one of the significance ways to increase women’s political awareness. Pocket comic is seen as a media that can be used to achieve such awareness. This study examines the effectiveness of comic as an aid used in voter education in order to increase political participation of women as evaluators. This study found that pocket comic could be well understood by married women who received information from the media. Those women had also been trained by the Government and the PKK in the elections training through which they were stimulated to have gender awareness and then internalize it in their life.
Efektivitas Komik Saku sebagai Media Pemilih dan Pemilu bagi Perempuan Marginal Dhyah Ayu Retno Widyastuti; Mustika Kuri Prasela
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 7 No. 2 (2010)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.409 KB) | DOI: 10.24002/jik.v7i2.192

Abstract

Abstract: Women’s participation in politics is very low particularly because of the situation in which women are marginalized both in terms of voters and candidates. In this sense, voter education based on gender perspective is one of the significance ways to increase women’s political awareness. Pocket comic is seen as a media that can be used to achieve such awareness. This study examines the effectiveness of comic as an aid used in voter education in order to increase political participation of women as evaluators. This study found that pocket comic could be well understood by married women who received information from the media. Those women had also been trained by the Government and the PKK in the elections training through which they were stimulated to have gender awareness and then internalize it in their life.
Membangun Budaya Partisipasi dalam Keluarga Melalui Komunikasi yang Efektif Dhyah Ayu Retno Widyastuti; Irene Santika Vidiadari; Brigitta Bestari Puspita Jati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i3.868

Abstract

Keluarga merupakan sistem sosial yang terdiri dari orang tua dan anak serta mencakup relasi dan interaksi mereka di dalam peran dan fungsinya masing-masing. Dalam hal ini komunikasi adalah komponen penting untuk menjembatani relasi yang efektif di antara anggota keluarga yang saling memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun faktanya, bahwa tidak semua keluarga memiliki pemahaman yang cukup untuk membangun pola komunikasi yang ideal dalam sistem keluarga. Tujuan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini yakni untuk membangun budaya partisipasi di lingkungan keluarga melalui komunikasi dan pembagian peran dalam keluarga. Kegiatan dilakukan di Dukuh Krebet, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi serta studi kasus. Berdasarkan kegiatan di lapangan, hasil PkM menunjukkan bahwa (a) Masih terdapat ketimpangan dalam pembagian peran keluarga terutama dalam mengasuh anak yang masih cenderung dilakukan oleh perempuan. (b) Peserta menganggap penting komunikasi untuk membangun relasi dalam keluarga. Harapannya, pemikiran ini memberi kontribusi bagi pengembangan akademis terutama berkaitan dengan membangun kesadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya pembagian peran orang tua dalam mengasuh anak. Selain itu, media komunikasi juga berperan penting untuk menjembatani komunikasi yang efektif di dalam sistem keluarga.
Blurring the Relationship Boundaries between Women and Technology Retno Widyastuti, Dhyah Ayu; Wahyuni, Hermin Indah; Wastutiningsih, Sri Peni
Jurnal The Messenger Vol. 15 No. 1 (2023): January-April
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v15i1.4473

Abstract

Introduction: Technology penetrates society and has an impact on daily life. Historically, technology was dominated by men. Recently, women have become closer to the internet to share ideas through cyberspace, build sites that allow them to interact with women and women’s communities, and use the internet to help their productive activities. This study attempts to explain modern society’s connections between women and technology. The data analysis used cyberfeminism theory. Methods: This study used qualitative methods and illustrated the case study of SiBakul platform usage by MSMEs in the Special Region of Yogyakarta. SiBakul is an ICT-based platform for branding the digital ecosystem of MSMEs in DIY Province. The data collection employed in-depth interviews, observation, and documentation. Data sources include MSME actors and the government responsible for the MSME sector.  Findings: The results showed that SiBakul is the driving force behind digital platforms that support MSMEs' activities. Through the marketplace, the MSME actors, both women and men, use technology. The analysis concludes that there is a possible equality between women and men in accessing and using technology to promote and market their business products. The women develop their insight into cyberspace to increase their knowledge and be more productive economically. Originality: The study uses the cyberfeminism perspective to highlight the importance of adapting to environmental changes in the Industry 4.0 era with women's equality for broader access to technology. Besides, it is considered for women’s equality in public areas and the productive sector, such as in MSME activities.
Media Baru dalam Komunikasi Pembangunan: Studi pada Penguatan Bisnis Berbasis Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta Dhyah Ayu Retno Widyastuti; Herawati, Fransisca Anita
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 23 No 1 (2025): April (2025)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v23i1.15525

Abstract

Communication Technology for Development/ ICTD) sangat penting dalam upaya pertumbuhan dan penguatan sosial ekonomi masyarakat. Terlebih didukung dengan keberadaan platform media baru yang terus berkembang di seluruh dunia dengan fragmentasi penggunaannya. Riset ini mencoba mengidentifikasi potensi penggunaan media baru dalam pengembangan bisnis lokal. Metode yang digunakan yaitu studi kasus jamak terkait pengembangan bisnis lokal dalam kemasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data primer digali melalui wawancara kepada pengurus maupun sumber daya manusia (SDM) yang bertanggung jawab dalam mengelola bisnis lokal. Berdasar analisis yang didasarkan pada social learning theory, menunjukkan bahwa opinion leaders menempatkan saluran komunikasi untuk penguatan pengembangan bisnis lokal. Pendekatan secara tatap muka dilakukan dengan pendekatan hierarkis organisasi secara top down sedangkan platform media baru sebagai bentuk respons adanya perkembangan ICT. Penggunaan media baru bukan sekadar menyajikan informasi, Instagram sebagai salah satu platform media sosial digunakan untuk membangun pelibatan antara stakeholder dan membangun jaringan bisnis yang lebih luas. Sedangkan media interpersonal berupa WhatsApp Group (WAG) dimanfaatkan sebagai penghubung BUMDES dengan UMKM yang menjadi partner (vendor) penyedia layanan. Dalam hal ini platform media baru berkontribusi sebagai pendukung keberlanjutan bisnis lokal di masa mendatang.
Komunikasi dalam Membangun Mindset Kewirausahaan Berkelanjutan pada Forum Komunikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kapanewon Ngaglik Dhyah Ayu Retno Widyastuti; Fransisca Anita Herawati
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga saat ini masih menjadi solusi utama dalam mengentaskan kemiskinan. Pengabdian ini secara spesifik berlokasi di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman dengan mitra Forum Komunikasi (Forkom) UMKM yang berlokasi di Beran Kidul, Tridadi, Sleman. Kabupaten Sleman memiliki jumlah UMKM sebanyak 86.129 unit. Forkom menjadi wadah utama yang menjembatani pemerintah dengan pelaku UMKM. Forum ini dibentuk di tingkat kapanewon dan kelurahan yang dipayungi oleh Forkom di tingkat kabupaten. Beberapa persoalan yang dihadapi oleh mitra adalah masalah regenerasi usaha untuk mendukung keberlanjutan usaha, rendahnya minat berwirausaha, dan masih terbatasnya ketrampilan berwirausaha. Selain itu juga ada kecenderungan pelaku UMKM untuk berganti-ganti bidang usaha yang digeluti. Komunikasi menjadi komponen penting dalam upaya memperkuat mindset kewirausahaan berkelanjutan. Atas dasar ini maka pendampingan difokuskan pada tiga fokus utama yaitu: (1) Upaya pembentukan mindset dan jiwa wirausaha bagi generasi penerus pelaku UMKM; (2) Cara melakukan pemetaan potensi usaha dan melakukan riset pasar; (3). Pemanfaatan digital marketing. Harapannya melalui pendampingan ini anggota Forkom UMKM mampu berdaya saing dan membangun semangat kewirausahaan berkelanjutan. Kata Kunci—Komunikasi, Kewirausahaan Berkelanjutan, UMKM, Forum Komunikasi