Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ngelidin Sétra, Nepukin Sema? Thoughts on Language and Writing in Contemporary Bali Richard Fox
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 2 No 2 (2012): BAHASA BALI DALAM PELANGI ILMU
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.503 KB)

Abstract

AbstractRecent decades have seen a shift in Balinese sensibilitiesregarding the use of the island’s traditional script, andof the texts that are written in that script; and this shiftappears to be linked to a series of wider-reaching changesin the way people set about embodying, cultivating andcontesting shared ideals of agency, community and thecollective good.1 That is to say there seems to be a linkbetween, on the one hand, the material practices of scriptand writing and, on the other, broader styles of what Iwould call social and practical reasoning. I wish to suggestthat this empirical observation may have some ratherimportant implications for how we think about culturalpreservation, and perhaps especially the challengesfacing those working to safeguard the future of Balineselanguage, script and literature. I would like to present thisargument with specific reference to the idea of ‘languageendangerment’, not only on account of its prominence incurrent debates on language and cultural heritage, but alsoas the questions it raises have special bearing on the issues at stake in contemporary Bali. The recent controversy overthe place of Balinese language instruction in the NationalCurriculum offers a useful way into the problem.
Getting the Story Straight? Some Untimely Thoughts on History, Literature and the Performing Arts in Bali Richard Fox
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.275 KB)

Abstract

AbstrakSudah cukup jelas bahwa ada hubungan mendalam antara seni pertunjukandan kesusastraan Bali. Yang mungkin masih kurang jelas adalah karakter darihubungan tersebut. Para penulis akademis maupun nonakademis seringkalimenekankan pentingnya sastra kuno India dan cerita babad untuk lakon wayangkulit, arja, topéng dan lain sebagainya. Walaupun ahli seni pertunjukan dariluar negeri kerapkali menekankan pentingnya sastra kuno, di mana sebenarnyamereka tidak mempunyai latar belakang yang kuat di bidang bahasa lokal dansastra kuno, mereka jarang sekali mengomentari masalah seni pertunjukan.Memang ada beberapa pengecualian yang penting. Akan tetapi, pada umumnya,itulah keadaan yang terjadi sekarang di bidang studi seni pertunjukan. Artikel inimenggunakan contoh dari sebuah pertunjukan topéng pajegan untuk menyarankanbahwa kita perlu memperhatikan sejarah, bahasa dan sastra lokal secara lebihbernuansa. Pendekatan seperti ini mungkin akan lebih sensitif terhadap sisipolitik—baik dari seni pertunjukan Bali maupun dari proses pengajarannya.