AbstractHadith taught in several pesantren focuses on aspects of practicing Islamic teachings related to fiqh, morals, and tasawwuf.Teaching hadith in pesantren aims to improve religious practice, not aimed at equipping santri in carrying out research in a critical and independent. Different from other pesantren in Buntet Pesantren, pesantren Darussalam Buntet teaches material on mushthalahul hadith.This study aims to determine the methods and learning objectives of mushthalahul hadith in the Pesantren Darussalam Buntet Cirebon and the understanding of the students. This study uses a qualitative method. The research was carried out by going directly into the field and exploring the existing libraries in pesantren Darusalam Buntet. The results showed that the learning of mushthalahul hadith in pesantren Darussalam Buntet exists in madrasa diniyah with the term marhalah.Marhalah ‘ula there are no mushthalahul hadith subjects. Marhalah tsaniyah uses the book Al-Quthufuddaniyah Nadzam Imam Baiquny. Marhalah tsalitsah uses the book al-Qawaid al-Asasiyyah fi ‘Ilm Mushthalahil Hadith. Marhalah Muhadzarah uses the book Taisir Mushthalahul Hadith Mahmud al-Thahhan.The three books are directly taught by KH Ahmad Rifqi Chowas with the method of bandongan, deliberation, discussion, rote learning, and assignment.The purpose of learning Mushthalahul Hadith is so that the students can understand the science of Hadith as a source of guidance in Islamic law well and not rash, not easily fooled, not easy to aweaken, appreciate the tashih performed by theologian of hadith experts, appreciate differences in the fiqh sect, learn istimbath of theologian, and appreciate sunnah Rasulullah SAW as a source of law.The students understanding can be seen from the results of the study conducted every semester (middle semester exams and final semester exams) in the form of oral and chitabah examinations with a tiered study of books according to class. Keywords: hadith science, musthalahul hadith, pesantren darussalam. AbstrakHadis yang diajarkan dibeberapa pesantren menitikberatkan pada aspek pengamalan ajaran Islam terkait fiqh, akhlak, dan tasawwuf. Pengajaran hadis di pesantren bertujuan untuk meningkatkan pengamalan keagamaan, bukan bertujuan membekali santri dalam melakukan penelitian hadis secara kritis dan mandiri. Berbeda dari pesantren lain di lingkungan Buntet Pesantren, pesantren Darussalam Buntet mengajarkan materi ilmu mushthalahul hadis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dan tujuan pembelajaran mushthalahul hadis di Pesantren Darussalam Buntet Kabupaten Cirebon dan pemahaman para santrinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dan menggali pustaka yang ada di pesantren Darusalam Buntet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran mushthalahul hadis di pesantren Darussalam Buntet ada pada madrasah diniyahdengan istilah marhalah.Marhalah ‘ula tidak ada mata pelajaran mushthalahul hadis. Marhalah tsaniyah menggunakan kitab al-Quthufuddaniyah Nadzam Imam Baiquny.Marhalah tsalitsah menggunakan kitab al-Qawaid al-Asasiyyah fi ‘Ilm Mushthalahil Hadis. Marhalah muhadzarah kitab Taisir Mushthalahul Hadis Mahmud al-Thahhan. Ketiga kitab diampu langsung oleh KH Ahmad Rifqi Chowas dengan metode bandongan, musyawarah, diskusi, hafalan, dan penugasan.Tujuan pembelajaran mushthalahul hadis adalah agar para santri dapat memahami ilmu hadis sebagai sumber pedoman hukum Islam dengan baik dan tidak gegabah,tidak mudah tertipu, tidak mudah mendhaifkan,menghargai tashih yang dilakukan ulama ahli hadis, menghargai perbedaan madzhab fiqih, mempelajari istimbath ulama, dan menghargai sunnah Rasulullah SAW sebagai sumber hukum. Pemahaman santri dapat dilihat dari hasil belajar yang dilakukan setiap semester (UTS dan UAS) berupa ujian lisan dan kitabah dengan kajian kitab yang berjenjang sesuai dengan kelas. Kata Kunci: ilmu hadis, musthalahul hadis, pesantren darussalam.