Hulman Simanungkalit
STT Injili Indonesia Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggenapan Nubuatan Nabi Yesaya Tentang Immanuel (Studi Intertekstuality Yesaya 7:14 dan Matius 1:23) Hulman Simanungkalit
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1 (2020): April 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i1.42

Abstract

Abstract:The word “immanuel” is on of the greatest attributes given to the Baby Jesus mentioned by the Angel. The other attributes are Wonderful Counsellor, the Mighty God, the Everlasting Father and the Prince of Peace. Eventhough these attributes are frequently used, the word “Immanuel” are mentioned only three times in the Bible (Isaiah 7:14; 8:8, Matthew 1:23). In the book of Isaiah 7:14 and the Gospel of Matthew 1:23, we find that there are a slight difference in giving name of “Immanuel”. In the book of Isaiah, it is written that a young virgin (single) named Him Immanuel, but in the Gospel of Matthew, it is written that Marry and Joseph (couple) named Him Immanuel. Does Matthew, known as a tax collector who worked very thoroughly, make a mistake? Who is actually the young virgin stated by Isaiah? Is she an ordinary virgin? Or does it refer to Mary??   Keywords: intertextuality, imannuel Abstrak:Kata Immanuel ini menjadi salah satu dari tujuh julukan terbesar bagi Bayi Yesus yang diungkapkan oleh malaikat, yakni: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Immanuel, Raja Damai, Bapa yang Kekal, Juruselamat, dan Tuhan.  Meskipun istilah itu akrab dengan diri kita, namun kata Immanuel itu sendiri di dalam Alkitab hanya disebutkan sebanyak 3 kali (Yes. 7:14, 8:8; Mat. 1:23). Dalam Yesaya 7:14 dan Matius 1:23 maka disana kita menjumpai ada beberapa masalah, yaitu: Ada sedikit perbedaan dalam menamai bayi Yesus dengan sebutan Immanuel. Di kitab Yesaya dituliskan bahwa yang menamai Dia Immanuel adalah perempuan itu (tunggal) tetapi di Injil Matius, yang memberi nama adalah mereka (jamak), yaitu Maria dan Yusuf. Apakah Matius, seorang pemungut cukai yang dikenal sangat teliti itu melakukan kesalahan? Siapakah perempuan muda yang dimaksud oleh Yesaya? Apakah ia seorang perempuan biasa ataukah ini mengacu pada Maria? Misteri dari Immanuel itu sendiri.Kata Kunci: Intertekstuality; Immanuel
Makna Frasa Oleh Bilur-Bilurnya Kamu Telah Sembuh (Studi Intertekstualiti Yesaya 53:4-9 dan 1 Petrus 2:22-25) Hulman Simanungkalit; Elim Simamora; Dedi Bastanta
Jurnal Teologi Cultivation Vol 5, No 1 (2021): Juli
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jtc.v5i1.646

Abstract

Abstract There are so many usages of Old Testament and New Testament in the Bible survey. The New Testament authors have used Old Testament as one of the sources of their writings. In general, events that the authors had seen undergone are taken from their beliefs towards the Old Testament. For example, one of the well-known biblical verses in the First Book of Peter, “…by whose stripes ye were healed.” (1 Pet.2:24). The apostle Peter quoted the verse from the book of Isaiah. This biblical verse is very frequently quoted and has always been used as a healing prayer for the sick. In his letter, the apostle Peter speaks about Christ, that is Jesus Christ, the Messiah, the One who is anointed. This writing, in fact, refers to the biblical verses in the book of Isaiah which prophesied the event undergone by Messiah. Therefore, in this study, it is important for the writer to conduct such as textual survey between the Book of First Peter and Isaiah that a clear and appropriate understanding of the the two authors will be obtained and then can be applied in daily life of Christians nowadays. Keywords: intertextuality, phrase “by whose stripes ye were healed” Abstrak Dari keseluruhan pembacaan Alkitab, banyak didapati penggunaan PL oleh PB. Para penulis PB menggunakan PL sebagai salah satu sumber tulisannya. Pada umumnya peristiwa yang dilihat maupun dialami oleh penulis masih dilatarbelakangi oleh pemberitaan PL yang dipahami dan diyakin mereka. Seperti salah satunya, sebagian dari kutipan nats yang cukup terkenal dari Surat pertama Petrus, “Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24). Jika memperhatikan nats dalam surat Petrus ini, ia sedang mengutip nats ini dari Kitab Yesaya. Nats Firman TUHAN ini banyak diucapkan dan menjadi kata-kata doa yang menguatkan bagi umat Kristen saat ini terlebih lagi bagi yang sedang sakit dan menantikan kesembuhan. Dalam tulisannya, Petrus sedang membahas mengenai Kristus, yakni pribadi Yesus Sang Mesias – yang diurapi. Tulisan ini ternyata merujuk pada tulisan di Yesaya yang menubuatkan peristiwa yang harus dialami oleh Mesias. Dalam tulisan ini, penulis merasa sangat perlu untuk melakukan study intertekstual antara tulisan Petrus dan Yesaya sehingga diperoleh pemahaman yang tepat mengenai maksud yang hendak disampaikan oleh masing-masing penulis Kitab Suci dan dapat diterapkan dalam kehidupan iman Kristen sehari-hari. Kata Kunci: intertekstual; frasa “oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh”