Adzan menjadi penanda masuknya waktu shalat fardhu di seluruh masjid di dunia. Sebagian muadzin masih terdapat kesalahan pelafadzan saat mengumandangkan adzan. Padahal lafadz adzan bukan merupakan lafadz yang sulit untuk dihafal dan dilafalkan dengan benar. Hal ini biladibiarkanakanmenjadimasalah yang berlarut-larut dan sesuatu yang salah biladiulang-ulangterusmenerus akandianggapbenar oleh umatbilatidakdibenarkan dengan segera. Hal itu terjadi juga di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Beberapa muadzin sering melakukan kesalahan, terutama pada pelafadzan bacaan adzan, baik berkaitan makharijul huruf maupun tajwid-nya. Berdasarkan fenomena di atas, diperlukan adanya sebuah aktivitas pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan muadzin. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mengumandangkan adzan dan melatih mengumandangkan adzan yang baik dan benar. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Adapun peserta adalah muadzin jamaah Masjid Muttaqin, khususnya untuk kalangan remaja. Strategi pengabdianmasyarakatdilakukan melalui ceramah, tanya jawab, diskusi danlatihan atau praktek. Sebelum dan setelah pelatihan dilakukan pre-test dan post-test yang hasilnya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti sajian materi tentang adzan. Oleh karena itu, dapat diungkapkan bahwa pelaksanaan pelatihan dapat memberi pengaruh dan dampak yang positif terhadap peserta. Dengan demikian, para peserta yang terdiri dari remaja masjid diharapkan mampu melanjutkan dan menjadi generasi para muadzin yang telah lanjut usia, sehingga pelatihan memberi dampak positif terhadap masyarakat yang ada di daerah tersebut, khususnya sekitar masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Kata Kunci: muadzin, kesalahan lafadz, adzan