Ockta Juliansyah
Politeknik Akamigas Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA KINERJA INJEKSI AIR DENGAN METODE VOIDAGE REPLACEMENT RATIO DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA Roni Alida; Ockta Juliansyah
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.751 KB)

Abstract

Water injection adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak dalam tahap secondary recovery. Water injection digolongkan menjadi 3 jenis yaitu, water disposal (digunakan untuk menginjeksikan air formasi ke lapisan yang tidak produktif sehingga tidak meningkatkan produksi minyak), pressure maintenance (digunakan untuk mempertahankan tekanan reservoir agar tetap tinggi bila emmungkinkan masih diatas tekanan gelembung) dan waterflood (pendorongan air injeksi dengan pola tertentu untuk mendorong minyak didalam reservoir hingga minyak terdorong menuju ke sumur produksi). Pada lapangan Akihabara akan dilakukan analisa kinerja waterflooding dengan metode voidage replacement ratio. VRR (Voidage Replacement Ratio) merupakan perbandingan antara besarnya air terproduksi yang diinjeksikan ke dalam reservoir terhadap kumulatif fluida yang telah diproduksikan. Metode ini digunakan untuk mengetahui respon tekanan reservoir akibat adanya injeksi, membantu menentukan strategi optimasi produksi dan mengetahui performa injeksi (withdrawal balance). Analisa VRR ini dimulai dengan pengelompokan area sumur injeksi dan sumur monitor produksinya berdasarkan pengamatan terhadap data performa produksi, performa injeksi dan performa tekanan reservoir. Berdasarkan hasil analisa VRR pada Desember 2014, menunjukkan bahwa sumur produksi di keseluruhan area lapangan Akihabara memiliki potensi untuk dilakukan upaya peningkatan dan optimasi produksi. Pada area SF-A dan KF nilai VRR menunjukkan kecenderungan stabil yaitu 4.37 dan 2.73 (VRR>1), sehingga dapat dikatakan bahwa laju injeksi sudah optimal di area ini dan optimasi produksi telah dapat dilakukan. Pada area SF-B nilai VRR cenderung stabil yaitu 0.47 (VRR<1),yang berarti laju injeksi masih kurang dan belum optimal bila dibanding dengan jumlah produksi.