This Author published in this journals
All Journal Kandai
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NILAI MORAL DALAM TANDA BASA BADUY Dody Kristianto; Nur Seha
Kandai Vol 12, No 2 (2016): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.586 KB) | DOI: 10.26499/jk.v12i2.85

Abstract

Tanda basa Baduy adalah tuturan yang diucapkan masyarakat Baduy dalam durasi waktu tertentu pada satu acara ritual adat, di antaranya acara lamaran dan bercocok tanam. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam Tanda Basa Baduy. Analisis data dilakukan dengan metode struktur. Struktur yang diteliti adalah struktur yang berhubungan dengan nilai moral dalam Tanda Basa Baduy. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Tanda Basa digunakan untuk menanamkan perilaku dan moral pada masyarakat Baduy. Hasil pembahasan juga memaparkan ada tujuh nilai moral yang dapat diambil dari Tanda Basa Baduy: (1) sopan dan santun, (2) efektif, (3) jujur dan damai, (4) sederhana, (5) religius, (6) mengikuti ajaran nenek moyang, serta (7) mengakui kesalahan.
KRITIK SOSIAL GOL A GONG DALAM DUNIA IKAN Nur Seha
Kandai Vol 9, No 1 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.301 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i1.287

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai kritik sosial Gol a Gong yang tertuang dalam kumpulan puisi Dunia Ikan. Kumpulan ini terdiri atas 30 (tiga puluh) puisi karya Gol A Gong setebal 57 halaman dan diterbitkan oleh Gong Publishing. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori sosiologi sastra. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kritik sosial yang terungkap dalam Dunia Ikan berkisar pada masalah kemiskinan, pencemaran lingkungan, sikap hidup yang materialistis, konsep membaca, dan harapan bagi masa depan generasi yang akan datang. Kekayaan bahari yang melimpah tidak membuat rakyat Banten sejahtera dan makmur. Itulah yang membuat pengarang resah dan galau terhadap kondisi tersebut. Ikan sebagai sumber daya alam yang melimpah, pariwisata laut dan pantai yang membentang sepanjang Banten tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, membuat kemiskinan masih saja membelit kampung nelayan. Belum lagi sikap abai pemerintah terhadap pencemaran limbah yang terjadi, menambah kesulitan nelayan mencari penghidupan. Namun tetap saja segelintir orang yang menyalahgunakan kekuasaan dapat hidup dengan tenang tanpa peduli pada masa depan generasi mendatang. Itulah beberapa hal yang terungkap pada puisi-puisi Gong dalam Dunia Ikan