Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KEKERABATAN BAHASA JAWA DAN MADURA Puspa Ruriana
Kandai Vol 14, No 1 (2018): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.151 KB) | DOI: 10.26499/jk.v14i1.512

Abstract

Di Jawa Timur berkembang dua bahasa besar yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Walaupun sebagai dua bahasa yang berbeda, namun kedua bahasa tersebut memiliki hubungan kekerabatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan di antara kedua bahasa tersebut. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah status hubungan kekerabatan di antara bahasa Jawa dan bahasa Madura serta bagaimanakahbentuk-bentuk variasi fonem kata-kata kognat di antara kedua bahasa itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan. Metode perbandingan digunakan untuk mengetahui tingkat kekerabatan antarbahasa yang diperbandingkan.Analisis dilakukan dengan cara membandingkan kosakatanya serta membedakan tingkat kemiripannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan penghitungan leksikostatistik pada bahasa-bahasa yang diperbandingkan menunjukkan bahwa persentase kekerabatan di antara kelompok bahasa Jawa dan kelompok bahasa Madura masuk dalam kelompok rumpun bahasa (stock). Dalam kelompok bahasa Jawa ditemukan adanya persentase hubungan kekerabatanyang menunjukkan kelompok keluarga (family) yaitu pada bahasa Jawa Osing (JO) dengan kelompok bahasa Jawa lain (Jawa Solo Yogya (JSY), Jawa Suroboyoan(JS), danJawa Pantura (JP).Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Jawa Osing (JO) masuk dalam kelompok bahasa tersendiri. Adanya hubungan kekerabatan di antara bahasa-bahasa berkerabat tersebut juga didukung oleh adanya variasi fonem pada beberapa kosakata kognat berupa korespondensi vokal maupun konsonan.
ISTILAH KEKERABATAN DALAM MASYARAKAT BANYUWANGI (TERMS OF KINSHIP IN THE BANYUWANGI SOCIETY) Puspa Ruriana
Kadera Bahasa Vol 10, No 2 (2018): Kadera Bahasa Volume 10 Nomor 2
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2566.77 KB) | DOI: 10.47541/kaba.v10i2.46

Abstract

Kinship is a term to mention or greet someone who is bound to ourselves because of descent, blood, and marriage. In the Banyuwangi society, it is known terms of kinship, which is not found in the other society in east Java. The research purposes are to describe the terms of kinship and their functions to Banyuwangi society. The problem of the research is how the using of the terms kinship and the function in the daily using in Banyuwangi society. The method of the research is participant observation. Padan method is used to analyzes data which are found. Data are colected by interviewing the informants and also it is supported by recording and writing technique. Data is analyzed using kinship system theory.  Kinship terms in the Banyuwangi society can be grouped in to three, the kinship terms because of direct line of descent, kinship terms because of indirect line of descent, and kinship terms because of marriage. The function of the terms kinship in the Banyuwangi society in addition to showing kinship relations, it also functions claimed to be brothers.
PRONOMINA PERSONA DAN BENTUK-BENTUK LAIN PENGGANTI PRONOMINA PERSONA DALAM BAHASA BLAMBANGAN (PERSONAL PRONOUN AND OTHER FORMS OF PERSONAL PRONOUN IN THE BLAMBANGAN LANGUAGE) Puspa Ruriana
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.404 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.254

Abstract

Pronomina persona atau kata ganti orang adalah kata yang digunakan untuk pengganti orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pronomina persona dalam bahasa Blambangan dan bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona dalam bahasa Blambangan. Ada beberapa masalah dalam penelitian ini. Pertama, bagaimanakah bentuk-bentuk pronomina persona dalam bahasa Blambangan, dan kedua adalah bagaimanakah bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona pada bahasa Blambangan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak atau observasi. Metode simak yang diterapkan adalah simak, libat, tak cakap. Metode ini digunakan dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar alami dan sesuai dengan fakta di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga pronomina persona dalam bahasa Blambangan, yaitu pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Selain ketiga bentuk tersebut ditemukan pula adanya bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona dalam bahasa Blambangan.