Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SIKAP MASYARAKAT TUTUR ETNIK CINA TERHADAP PENGGUNAAAN BAHASA MAKASSAR DI SULAWESI SELATAN BERDASARKANFAKTOR JENIS KELAMIN: ANALISIS SOSIOLINGUISTIK NFN Herianah
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.961 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap  penggunaan bahasa Makassar yang  ditinjau dari aspek jenis kelamin.Populasi penelitian ini adalah masyarakat tutur etnik Cina yang tersebar disebelas kabupaten/kotadalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan; sementara sampel penelitian  terbatas pada delapankabupaten/kota yang memiliki masyarakat tutur etnis Cina lebih banyak, yaitu: sebanyak 500 responden yang berdomisili diKota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Volume Selayar. Sampel tersebut dipilih secara purposif (purposive technique sampling). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang ditempuh adalah distribusi angket (kuisioner), wawancara, dan pengamatan langsung (observasi). Teknik analisis data adalah uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspek jenis kelamin dan analisis varian (Anova) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspekjenis kelamin.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwatidak ada perbedaan yang signifikan dari sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar apabila ditinjau dari aspek jenis kelamin
KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM WACANA PUISI “TADARUSKU UNTUKMU” KARYA SUS S. HARDJONO NFN Herianah
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.51 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.40

Abstract

PUISI sebagai karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspek, antara laindikaji dari teori bahasa, contohnya dikaji dengan teori analisis wacana.Tulisan inimembahas analisis wacana pada puisi "Tadarusku untuk-Mu" karya Sus S. Hardjonoditinjau dari aspek gramatikal dan leksikal dengan menggunakan metode deskriptif. Teknikyang digunakan adalah teknik baca-simak dan pencatatan. Beberapa alat kohesi aspekgramatikal yang ditemukan dalam puisi ini adalah pengacuan, penyulihan, pelesapan,dan perangkaian. Pengacuan terdiri atas pengacuan persona dan demonstratif tempat.Aspek leksikal meliputi repetisi yang terbagi atas repetisi mesodiplosis, epistrafa,anadiplosis, anafora, dan epizeuksis. Selain itu, dalam aspek leksikal terdapat sinonimidan antonimi yang meliputi oposisi mutlak, kolokasi, hiponimi, serta ekuivalensi.
CORAK KEBAHASAAN DALAM SASTRA BUGIS KLASIK NFN Herianah
SAWERIGADING Vol 19, No 3 (2013): SAWERIGADING, Edisi Desember 2013
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v19i3.445

Abstract

The writing is to describe language style in Classical Buginese Literary relating to the use of archaic words,greeting words, and language style. Method used is descriptive. Technique of collecting data is reading-listeningand noting, while technique of analyzing data is done by selecting, reducing, displaying, and concluding data.Result of analysis shows that there are two archaic words in the story of Pau-paunna Nabi Sulaimana sibawaMakkunrainna, they are ri wawona 'above', and weluak 'hair', greeting words are makkunrainna 'his wife', arung'lord', and anrik 'younger brother', then, language style used is simile and litotes. In Pau-paunna Arung e sibawaAnak Saudagarak e story, archaic words are panreadanna 'wise, panrita nasokka tagi-tagi 'expert in some fields',makkalawing 'abdicate', ri epukna'his messenger', pangulu 'delegator, pakkalawing epuk 'special servicer',greeting words include the words makkunrainna 'his wife, puang 'God', ataa 'servant', matuna/kasi-asi/tomasemase'poor', amanna 'his wife' inanna 'mother', anre guru 'teacher', silao 'friend', and tomaraja 'king', andlanguage style is pleonasm and simile AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan corak kebahasaan dalam Sastra Bugis Klasik menyangkutpenggunaan kosakata arkais, kata sapaan, dan gaya bahasa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-simak, pencatatan, sedangkan teknik analisis data melaluipemilahan korpus data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwacerita berjudul Pau-paunna Nabi Sulaimana sibawa Makkunrainna terdapat dua kosakata arkais yaitu ri wawona'di atas', dan weluak 'rambut', kata sapaan yaitu makkunrainna 'istrinya', arung 'raja', dan anrik 'adik' , adapunjenis gaya bahasa dalam cerita tersebut yaitu simile dan litotes. Dalam cerita Pau-paunna Arung e sibawa AnakSaudagarak e terdapat kosakata arkais panreadanna 'bijaksana, panrita nasokka tagi-tagi 'ahli dalam berbagaibidang', makkalawing 'mengabdi', ri epukna'' pesuruhnya',pangulu 'pesuruh,pakkalawing epuk 'pelayan khusus',kata sapaaan meliputi kata makkunrainna 'istrinya, puang 'Tuhan', ataa 'hamba', matuna/kasi-asi/tomase-mase'miskin', amanna 'ayahnya' inanna 'ibu', anre guru 'guru', silao 'teman', dan tomaraja 'pembesar', serta gayabahasa yaitu pleonasme dan simile.
ANALISIS WACANA DALAM ELONG UGI TO PANRITA: ASPEK KOHESI DAN GRAMATIKAL NFN Herianah
SAWERIGADING Vol 17, No 1 (2011): Sawerigading, Edisi April 2011
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v17i1.322

Abstract

Elong ugi is one of Buginese literary works that has been known in the middle of Buginese society since the former age till todays. Among them is elong to panrita that is religious guidtance as advice, Islamic law, the essence and substance. The research uses descriptive method since it tries to describe cohesion markers in elong ugi discourse, involving collecting data and analysis data technique. Based on the description, it is found that grammatical cohesion marker involving personal and demonstrative reference, substitution, ellipsis, and conjunctor. Then, lexical cohesion found is repetition, synonym, and a.ntonym.Abstrak Elong Ugi adalah suatu karya sastra orang Bugis yang sudah dikenal di tengah-tengah masyarakat Bugis sejak dari zaman dahulu Salah satu di antara sekian banyak elong Ugi adalah elong to panrita yakni elong berupa tuntunan keagamaan sebagai nasehat, syariat, hakikat dan makrifat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena berusaha mendeskripsikan jenis pemarkah dalam kohesi dalam wacana elong Ugi, yang disertai dengan teknik pengumpulan data dan analisis data. Dari pembahasan ditemukan piranti kohesi gramatikal yang meliputi pengacuan persona dan demonstratif, penyulihan, penghilangan, dan konjungtor. Adapun kohesi leksikal yang ditemukan adalah pengulangan, sinonim dan antonim.