Malaria secara epidemiologi merupakan penyakit menular yang lokal spesifik, pada sebagian daerah. Provinsi Lampung merupakan daerah endemis. Salah satu kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah endemis malaria adalah Kecamatan Rajabasa dengan angka kejadian malaria 1.089 kasus. Tujuan penelitian adalah diketahui hubungan pemakaian kelambu, kebiasaan begadang, dan penggunaan obat nyamuk dengan kejadian malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Tahun 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa 22.663 jiwa. Sampel 90 kasus dan 90 kontrol. Analisis data yang digunakan yaitu Chi Square. Hasil penelitian ini diketahui bahwa ada hubungan antara pemakaian kelambu dengan kejadian malaria (p-value = 0,0005 ; OR = 3,8), ada hubungan antara kebiasaan begadang dengan kejadian malaria (p-value = 0,0005 ; OR = 3,5) dan ada hubungan antara penggunaan obat nyamuk dengan kejadian malaria (p-value = 0,0005 ; OR = 6,8). Ada hubungan antara pemakaian kelambu dengan kejadian malaria, ada hubungan antara kebiasaan begadang dengan kejadian malaria dan ada hubungan antara penggunaan obat nyamuk dengan kejadian malaria.