Muhamad Rofii
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN ALGORITMA KLINIK PADA PEGAWAI BALAI PENGOBATAN PUSKESMAS Pramudityo, Henggar; Rofii, Muhamad
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Sekitar 50% dari 364 Puskesmas tidak punya dokter, 18% tanpa perawat, 12 persen tanpa bidan, 42% tanpa tenaga sanitarian, 64% tanpa tenaga gizi. Tetapi sebesar 22% tenaga kerja Puskesmas di kota terdiri dari perawat dengan dominasi latar belakang pendidikan setara D1. Tidak jarang perawat maupun bidan menggantikan posisi dokter dalam memberikan pengobatan. Sehingga dengan beban kerja yang meningkat  diperlukan sumber-sumber pengetahuan untuk meningkatkan kinerja pegawai balai pengobatan di Puskesmas. Tujuan : Untuk merancang software algoritma klinik sebagai solusi untuk mencukupi kebutuhan akan sumber informasi dan mengujikannya untuk mengetahui pengaruh penggunaan algoritma klinik pada pegawai pusksmas dalam meningkatkan pengetahuannya akan kasus-kasus klinik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimental semu dengan rancangan non equivalent control group design. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan wilcoxon Match Pair Test. Hasil Penelitian: Terdapat perubahan tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen yang menggunakanAlgoritma Klinik. Sebelum menggunakan Algoritma Klinik sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 100 %, setelah menggunakan Algoritma Klinik, tingkat pengetahuan respondenmenjadi tinggi sebesar 100 %. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penggunaan algoritma klinik pada kelompok eksperimen dengan p value 0,002. Hal tersebut menunjukkan bahwa menggunakan Algoritma Klinik dapat dijadikan sebagai salah satu usaha untuk membantu individu meningkatkan kemampuan dalam hal pengetahuan menyelesaikan masalah kesehatan.  Saran : Mengembangkan perangkat lunak yang lebih lengkap lagi sehingga mudah digunakan dan mudah untukdiawasi.Kata Kunci : Sistem Informasi Kesehatan, algoritma klinik, kasus klinik,  PHP. Daftar Pustaka : 28 (1995–2008)
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT rofii, muhamad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasukkesehatan. Nilai sebuah informasi dalam kesehatan lebih berharga daripada nilai investasi. Olehkarena itu, dalam membuat informasi diperlukan sebuah sistem yang dapat membuat sebuahinformasi yang tepat dan akurat. Sistem informasi manajemen perlu didefinisikan lebih detail untukmendapatkan informasi yang lebih spesifik, khususnya untuk sumber daya keperawatan di rumahsakit. Sistem informasi sumber daya manusia keperawatan memberikan informasi kepada seluruhmanajer di rumah sakit yang berkaitan dengan sumber daya manusia keperawatan. Rumah sakit dapatmengaplikasikan sistem informasi manajemen dalam manajemen sumber daya keperawatankhususnya dalam perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit, rekruitmen dan seleksi tenagakeperawatan, pengelolaan tenaga keperawatan, kompensasi, pengembangan karir, dan pelaporanlingkungan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang efektif dan efisien.Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Keperawatan
PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA -, Sukardi; Rofii, Muhamad
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Dializer reuse merupakan penggunaan ulang dializer dalam proses hemodialisis. Dializer reuse dapat digunakan jika nilai total cell volume (TCV) masih diatas 80% dari nilai awal. Jika TCV kurang dari 80% akan menyebabkan tidak efektifnya proses hemodialisis yang ditandai dengan gejala uremia pasca hemodialisis.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pemakaian dializer reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume pada pasien yang dilakukan hemodialisia di rumah sakit.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan memaparkan hasil pengamatan total cell volume dari pemakaian dializer reuse. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa di rumah sakit. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden adalah pasien penyakit gunajl kronis stadium 5 yang menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu dan sudah terpasang AV shunt. Pengamatan dializer dilakukan mulai dializer baru sampai pemakaian reuse ke-7. Hasil. Prosentase rata-rata pemakaian dializer sebanyak 6 kali pemakaian. Kesimpulan. Kelayakan penggunaan dialiser reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume adalah sebanyak 6 kali pemakaian. Penggunaan lebih dari 6 kali pemakaian akan berakibat ketidakadekuatan pada proses hemodialisis.Kata Kunci: hemodialisis, dializer reuse, total cell volume.
Pengalaman Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan Keselamatan Pasien Isnaini, Nur Mahya; Rofii, Muhamad
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data mengenai KTD atau KNC di Indonesia masih sangat terbatas, belum ada penelitian terkait angka kejadian tersebut, tetapi laporan mengenai mal praktik semakin lama semakin meningkat. Hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien di Indonesia belum maksimal. Keselamatan pasien diterapka demi tercapainya enam sasaran keselamatan pasien. Keenam komponen tersebut merupakan area kerja profesi keperawatan, sehingga dapat dikatakan perawat memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan program keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman perawat pelaksana dalam menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien.Desain penelitian ini adalah kualitatif yang melibatkan lima partisipan sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi structure, kemudian dianalisa dengan metode Collaizi. Hasil penelitian ini membentuk 6 tema yaitu identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan terhadap obat yang perlu diwaspadai, memastikan tindakan bedah yang benar letak, benar prosedur, dan benar pasien, pencegahan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pencegahan risiko jatuh. Setiap tema terdiri atas beberapa kategori. Kesimpulan penelitian yaitu kelima partisipan telah menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien. Partisipan menemui berbagai hambatan dalam menerapkan keselamatan pasien. Partisipan juga memiliki cara tersendiri untuk mengatasi setiap hambatan yang dialami. Saran yang diajukan kepada rumah sakit sebaiknya selalu memperbarui pengetahuan perawat pelaksananya terkait keselamatan pasien.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Rofii, Muhamad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.992 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v2i1.29

Abstract

Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam proses asuhan keperawatan. Namun pada kenyataannya sering kita temukan dokumentasi keperawatan kurang lengkap dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan cenderung diabaikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumentasi asuhan keperawatan maka perlu dilakukan adanya suatu perubahan dalam sistem pendokumentasian. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Namun untuk menghasilkan dokumentasi yang berkualitas maka perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan dalam aplikasi perangkat lunak dan dalam melaksanakan konsep keperawatan dan menerapkan proses keperawatan. Kata kunci: dokumentasi, keperawatan,  sistem informasi
PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA Sukardi -; Muhamad Rofii
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.751 KB)

Abstract

Latar belakang. Dializer reuse merupakan penggunaan ulang dializer dalam proses hemodialisis. Dializer reuse dapat digunakan jika nilai total cell volume (TCV) masih diatas 80% dari nilai awal. Jika TCV kurang dari 80% akan menyebabkan tidak efektifnya proses hemodialisis yang ditandai dengan gejala uremia pasca hemodialisis.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pemakaian dializer reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume pada pasien yang dilakukan hemodialisia di rumah sakit.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan memaparkan hasil pengamatan total cell volume dari pemakaian dializer reuse. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa di rumah sakit. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden adalah pasien penyakit gunajl kronis stadium 5 yang menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu dan sudah terpasang AV shunt. Pengamatan dializer dilakukan mulai dializer baru sampai pemakaian reuse ke-7. Hasil. Prosentase rata-rata pemakaian dializer sebanyak 6 kali pemakaian. Kesimpulan. Kelayakan penggunaan dialiser reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume adalah sebanyak 6 kali pemakaian. Penggunaan lebih dari 6 kali pemakaian akan berakibat ketidakadekuatan pada proses hemodialisis.Kata Kunci: hemodialisis, dializer reuse, total cell volume.
PENGEMBANGAN ALGORITMA KLINIK PADA PEGAWAI BALAI PENGOBATAN PUSKESMAS Henggar Pramudityo; Muhamad Rofii
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.162 KB)

Abstract

Latar Belakang : Sekitar 50% dari 364 Puskesmas tidak punya dokter, 18% tanpa perawat, 12 persen tanpa bidan, 42% tanpa tenaga sanitarian, 64% tanpa tenaga gizi. Tetapi sebesar 22% tenaga kerja Puskesmas di kota terdiri dari perawat dengan dominasi latar belakang pendidikan setara D1. Tidak jarang perawat maupun bidan menggantikan posisi dokter dalam memberikan pengobatan. Sehingga dengan beban kerja yang meningkat  diperlukan sumber-sumber pengetahuan untuk meningkatkan kinerja pegawai balai pengobatan di Puskesmas. Tujuan : Untuk merancang software algoritma klinik sebagai solusi untuk mencukupi kebutuhan akan sumber informasi dan mengujikannya untuk mengetahui pengaruh penggunaan algoritma klinik pada pegawai pusksmas dalam meningkatkan pengetahuannya akan kasus-kasus klinik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimental semu dengan rancangan non equivalent control group design. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan wilcoxon Match Pair Test. Hasil Penelitian: Terdapat perubahan tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen yang menggunakanAlgoritma Klinik. Sebelum menggunakan Algoritma Klinik sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 100 %, setelah menggunakan Algoritma Klinik, tingkat pengetahuan respondenmenjadi tinggi sebesar 100 %. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penggunaan algoritma klinik pada kelompok eksperimen dengan p value 0,002. Hal tersebut menunjukkan bahwa menggunakan Algoritma Klinik dapat dijadikan sebagai salah satu usaha untuk membantu individu meningkatkan kemampuan dalam hal pengetahuan menyelesaikan masalah kesehatan.  Saran : Mengembangkan perangkat lunak yang lebih lengkap lagi sehingga mudah digunakan dan mudah untukdiawasi.Kata Kunci : Sistem Informasi Kesehatan, algoritma klinik, kasus klinik,  PHP. Daftar Pustaka : 28 (1995–2008)