Peran penting Hubungan Masyarakat dalam suatu organisasi kini ditandai dengan adanya sejumlah aplikasi Ilmu Hubungan Masyarakat dalam tataran bisnis pendidikan. Sekolah Cakra Buana melakukan pengelolaan identitas (corporate identity) yang berbeda dari sekolah-sekolah swasta pada umumnya dengan mengadopsi Budaya Bangsa Indonesia sebagai identitas sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan diadopsinya budaya Indonesia menjadi identitas Sekolah Cakra Buana, pemahaman pegawai Yayasan Cakra Buana terhadap budaya Indonesia sebagai identitas Sekolah Cakra Buana, dan pola komunikasi Yayasan Cakra Buana dalam mengkomunikasikan identitas Budaya Indonesia yang dimiliki Sekolah Cakra Buana. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah studi kasus dengan paradigma konstruktivisme, dan Teori Interaksi Simbolik Mead dan Teori Konstruksi Sosial atas Realitas Berger & Luckmann. Hasil penelitian menunjukan bahwa alasan diadopsinya budaya Indonesia sebagai identitas Sekolah Cakra Buana terdiri dari motif idealisme dan motif komersialisme. Pemahaman pegawai Yayasan Cakra Buana atas budaya Indonesia terbagi menjadi dua hal yaitu sebagai hal yang bersifat konkret dan abstrak. Sedangkan pola komunikasi Yayasan Cakra Buana dalam mengkomunikasikan identitas budaya Indonesia yang dimiliki Sekolah Cakra Buana terdiri dari tiga pola yaitu antar guru dan karyawan, guru ke siswa, dan guru ke orangtua. Pengadopsian Budaya Indonesia menjadi identitas sudah sesuai dengan konsep Corporate identity, pemahaman terhadap budaya itu sendiri perlu ditingkatkan, dan pola komunikasi perlu diperluas hingga melibatkan publik eksternal.