Caesary Cloudya Panjaitan
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Pencegahan (IKGM-P), Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Microbiome in Oral Squamous Cell Carcinoma: Mechanisms and Signaling Pathways Nurani Hayati; Caesary Cloudya Panjaitan; Ferry Sandra
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.257 KB) | DOI: 10.21705/mcbs.v4i2.160

Abstract

Oral squamous cell carcinoma is part of head and neck squamous cell carcinoma which is the ultimate cause of morbidity and mortality in cancer. The alteration of microbial community in the saliva might act as a helpful marker for the prediction, detection and prognosis oral cancer, particularly the transition of cancer precursor lesion. There are three mechanisms of action of oral microbiota in cancer pathogenesis, chronic inflammation of bacterial stimulation, carcinogenesis by cytoskeletal rearrangements, and carcinogenic substances that produced by microorganisms. Changes in the composition of microbiota could therefore have the potential to be used as a significant oral biomarker to predict the pathological transition from oral epithelial precursor lesion to cancer.Keywords: microbiome, oral cancer cellular proliferation, microorganism, oral cancer, oral squamous cell carcinoma
Pemanfaatan Teledentistry Untuk Deteksi Karies Gigi Di Masa Pandemi COVID-19: A Scoping Review Risya Tiara Chairunissa; Tri Erri Astoeti; Caesary Cloudya Panjaitan
Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.566 KB)

Abstract

Background: In 2018, Indonesian Baseline Health Research stated that the prevalence of dental caries in Indonesia is 88.8%, which indicates that it has the highest prevalence of oral and dental health issues in Indonesia If left untreated dental caries can cause issues that negatively affect someone’s quality of life. Throughout the COVID-19 pandemic, dentist appointments have been on a decline, due to fear of contracting COVID-19. Furthermore, PDGI have released a circular letter that urges direct dentist practice to be done only in emergency and advised dentists to give dental health service through teledentistry instead. This is supported by the regulation implemented by the Indonesian Medical Council and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia regarding the use of telemedicine. Objective: The purpose of this research is to determine if the usage of teledentistry is effective in screening dental caries. Methods: The Scoping Review method on this research is systematically done in accordance with the PRISMA guidelines and uses the data basis of Google Scholar. Result: There are six journals included on this research, and each of them studied the use of teledentistry to screen dental caries. Conclusion: The research found that during the COVID-19 pandemic, early examination can be done with teledentistry which is proven effective in screening dental caries before patients are given further treatment by dentists, despite the limitations.
PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA PROFESI KEDOKTERAN GIGI DKI JAKARTA TERHADAP PENERAPAN FOTOGRAFI DENTAL DI KLINIK Jonathan Steven; Sri Lestari; Caesary Cloudya Panjaitan
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v18i2.1911

Abstract

Latar belakang: Salah satu bentuk penerapan “digital dentistry” adalah fotografi dental, yaitu sebuah pencitraan biomedik yang dapat merepresentasikan gambaran rongga mulut seperti keadaan aslinya. Fotografi dental merupakan hal yang sangat esensial karena dapat diterapkan dalam aspek berikut, seperti rekam medis, medicolegal, odontologi forensik, pemeriksaan, penegakan diagnosis dan rencana perawatan, edukasi (bagi mahasiswa dan pasien), publikasi ilmiah (penelitian dan studi kasus), dan komunikasi (dokter gigi, perawat, tekniker, dan pasien). Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa program profesi fakultas kedokteran gigi (FKG) tentang fotografi dental. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan melibatkan 197 mahasiswa program profesi FKG yang tersebar di DKI Jakarta, meliputi Universitas Trisakti, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Universitas Yarsi, dan Universitas Indonesia. Kuesioner (google form) berjumlah 29 pertanyaan, yang terdiri atas 14 pertanyaan pengetahuan dan 15 pernyataan sikap. Aspek pengetahuan dan sikap dikategorikan sebagai berikut: baik, cukup, dan kurang. Hasil: Sebanyak 66% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik terhadap fotografi dental, diikuti oleh 27% mahasiswa dengan pengetahuan cukup, dan 7% mahasiswa dengan pengetahuan kurang. Kemudian, mayoritas mahasiswa memiliki sikap baik (96%) terhadap fotografi dental. Kesimpulan Sebagian besar mahasiswa program profesi fakultas kedokteran gigi di DKI Jakarta memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang baik tentang fotografi dental. Untuk memaksimalkan penerapan fotografi dental dalam kegiatan klinik, fotografi dental perlu diintegrasikan dalam kurikulum kedokteran gigi.
GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN CUCI TANGAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MAHASISWA PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DKI JAKARTA Rania Nabilavashti; Sri Lestari; Caesary Cloudya Panjaitan
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v18i2.1910

Abstract

Latar belakang: mahasiswa profesi kedokteran gigi merupakan salah satu petugas kesehatan yang harus memenuhi kriteria standar dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, antara lain melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Penerapan PPI seperti cuci tangan menurut WHO dan penggunaan APD merupakan hal yang penting untuk mencegah penyebaran infeksi silang dan Health-care Associated Infection (HAIs). Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan penerapan cuci tangan dan alat pelindung diri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi DKI Jakarta. Metode: penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan metode cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form yang berisi 14 pertanyaan mengenai pengetahuan penerapan cuci tangan menurut WHO dan 15 pertanyaan mengenai penggunaan APD dengan 197 responden dari mahasiswa program profesi angkatan 2016 dan 2017 FKG DKI Jakarta. Hasil: tingkat pengetahuan penerapan cuci tangan menurut WHO dengan kategori baik sebanyak 44,7%, kategori cukup 53,8%, dan kategori kurang 1,5%. Tingkat pengetahuan penggunaan APD dengan kategori baik sebanyak 62,4%, kategori cukup 36,5% dan kategori kurang 1%. Kesimpulan: tingkat pengetahuan responden terbanyak untuk penerapan cuci tangan menurut WHO adalah kategori cukup, yaitu sebesar 53,8%. Tingkat pengetahuan responden terbanyak untuk penerapan alat pelindung diri adalah kategori baik, yaitu sebesar 62,4%.
PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI DKI JAKARTA TENTANG KONSEP GREEN DENTISTRY Audrey Valencia; Caesary Cloudya Panjaitan
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v19i2.2570

Abstract

Latar belakang: pemanasan global merupakan fenomena yang memiliki banyak dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan. Hampir seluruh aspek dalam kehidupan manusia memiliki kontribusi terhadap terjadinya pemanasan global dan kedokteran gigi juga tidak terlepas dari hal tersebut. Sebuah konsep yang dinamakan dengan Green Dentistry dicetuskan untuk menciptakan praktik kedokteran gigi yang ramah lingkungan dengan prinsip utama 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Rethink). Penting bagi mahasiswa kedokteran gigi untuk mengenal dan memahami konsep ini agar dapat dipraktikkan sehari-hari. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran gigi FKG di DKI Jakarta tentang konsep Green Dentistry. Metode: penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (crosssectional). Penelitian dilakukan secara daring pada bulan September hingga November 2022 dengan 120 responden mahasiswa kedokteran gigi angkatan 2018 pada empat (4) FKG di DKI Jakarta, yaitu Universitas Trisakti, Universitas Prof. Dr. Meostopo (Beragama), Universitas Yarsi, dan Universitas Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 19 pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan dan 15 pertanyaan mengenai tingkat sikap tentang konsep Green Dentistry. Tingkat pengetahuan dan sikap responden kemudian dikategorikan sebagai “baik”, “cukup”, atau “kurang”. Hasil: sebesar 34,2% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 36,7% cukup, 29,2% kurang dengan tingkat sikap yang baik sebesar 92,5% dan cukup sebesar 7,5% tentang konsep Green Dentistry. Kesimpulan: sebagian besar mahasiswa kedokteran gigi FKG di DKI Jakarta memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang baik tentang konsep Green Dentistry