Isak Silamba
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etilasetat Kulit Kayu Akway (Drimys piperita Hook f.) Pada Bakso Daging Sapi Selama Penyimpanan Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba; Nitia Nilawati; Eka Syartika
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.899 KB) | DOI: 10.17728/jatp.6097

Abstract

Akway (Drimys piperita Hook.f.) adalah tumbuhan obat yang digunakan oleh Suku Sougb Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat untuk mengobati malaria. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tumbuhan obat bersifat antibakteri yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi antibakteri ekstrak etilasetat kulit kayu akway secara in vitro dan aplikasinya sebagai pengawet bakso daging sapi dalam penyimpanan suhu ruang dan refrigerator. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak secara in vitro dilakukan pada konsentrasi 0-25% (b/v) dengan menggunakan metode difusi sumur dalam medium agar sedangkan pengujian aktivitas antibakteri dalam model pangan bakso daging sapi dilakukan pada konsentrasi 0-0,75% (b/v) dengan menggunakan metode angka lempeng total. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etilasetat dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli ATCC25922, Bacillus cereus ATCC10876, Pseudomonas aeruginosa ATCC27853 dan Staphylococcus aureus ATCC25923 secara in vitro dengan konsentrasi penghambatan minimum sebesar 0,27-0,77% (b/v). Konsentrasi ekstrak berpengaruh nyata terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan menyebabkan semakin besar pula zona hambat pertumbuhannya. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri dalam bakso daging sapi menunjukkan bahwa pencelupan bakso dalam ekstrak dengan konsentrasi 0,25-0,75% (b/v) dapat menghambat pertumbuhan bakteri selama 3-8 hari untuk penyimpanan pada suhu ruang sedangkan pada penyimpanan refrigerator adalah 15-33 hari. Kesimpulannya, ekstrak etilasetat kulit kayu akway sangat berpotensi digunakan sebagai pengawet model pangan bakso daging sapi.Antibacterial Activity of Ethyl Acetate Extracts of Akway (Drimys piperita Hook.f.) Barks on Meatballs during Storage AbstractAkway (Drimys piperita Hook.f.) is a medical plant used by Sougb Tribe, Arfak Mountains Regency, West Papua Province to heal malaria. Previous researches indicated that medical plants had strong antibacterial properties. The objectives of the research were to evaluate in vitro antibacterial potency of ethylacetate extracts of akway barks and its applications as preservative agent on meatballs during room temperature and cold storage. In vitro antibacterial assays were done on concentration of 0-25% (w/v) using agar well diffusion method while antibacterial assays on meatballs on concentration of 0-0.75% (w/v) were performed using total plate counts methods. Results showed that ethylacetate extracts inhibited in vitro growth of Escherichia coli ATCC25922, Bacillus cereus ATCC10876, Pseudomonas aeruginosa ATCC27853 and Staphylococcus aureus ATCC25923 with MIC of 0.27-0.77% (w/v). Concentration of extracts significantly affected the growth of bacteria. The increasing of extract concentrations result in increasing diameters of growth inhibition zones. Meatballs soaked in extract solutions with concentrations of 0.25-0.75% (w/v) inhibited growth of bacteria during 3-8 days in room temperature storage and 15-33 days during cold storage in refrigerator. As conclusion, ethylacetate extracts of akway barks had high potent use as preservative agent in food model of meatballs.
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Kayu Akway (Drimys piperita Hook. f.) pada Beberapa Tingkat Konsentrasi, Keasaman (pH) dan Kandungan Garam Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.706 KB) | DOI: 10.17728/jatp.4692

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway pada beberapa tingkat konsentrasi, keasaman (pH) dan kandungan sodium klorida. Minyak atsiri disuling dengan menggunakan metode distilasi air. Pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri pada beberapa tingkat konsentrasi, pH dan kandungan sodium klorida dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway cenderung meningkat dengan meningkatnya konsentrasi. Konsentrasi penghambatan minimum terhadap Escherichia coli, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah 0,28–0,56%. Tingkat keasaman dan kandungan sodium klorida tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway. Kesimpulannya, minyak atsiri kulit kayu akway berpotensi sebagai sumber antibakteri alami untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tahan terhadap antibiotik.Antibacterial Activity of Essential Oil of Akway (Drimys piperita Hook f.) Barks on Some Levels of Concentration, Acidity (pH) and Salt ContentsAbstractAkway (Drimys piperita Hook. f) was an aromatic plant of winteraceae. Leaves and barks of this plant contain essential oil. Previous studies indicated that essential oil from some aromatic plants had strong antibacterial activities. The aims of the study were to know antibacterial activities of essential oil isolated from akway bark on some levels of concentration, acidity (pH) and sodium chloride content. The essential oil was distilled by using water distillation method. The antibacterial activity was assayed on several levels of concentration, pH and sodium chloride concentrations that were performed using method of agar well diffusion. The results showed that the antibacterial activity of akway barks essential oil tended to increase with increasing of concentrations. The minimum inhibition concentrations against Escherichia coli, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, and Staphylococcus aureus were 0,28–0,56%. The pH and sodium chloride contents had not significantly influenced to the antibacterial activities of akway barks essential oil. As conclusion, the essential oil of akway barks had potential as source of antibacterial on inhibiting growth of antibiotic resistance bacteria.