Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi (TAU SNAR- TEK)

Analisis Sedimentologi Formasi Ngrayong Daerah Mulyoagung, Jawa Timur: Karakter Reservoar Hidrokarbon Ideal di Zona Cekungan Rembang Jevon Albern Telaumbanua; Rian Cahya Rohmana; Carolus Prasetyadi; Achmad Subandrio
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona Rembang dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil migas di Indonesia, terutama karena peran besar salah satu reservoarnya yang terkenal, yaitu Formasi Ngrayong. Penelitian yang di daerah Mulyoagung, Tuban, akan menggunakan data geologi, sedimentologi dan paleontologi. Analisis sedimentologi pada Formasi Ngrayong dilakukan agar mengetahui karakter reservoar hidrokarbon yang ideal dan dapat membantu menginterpretasi Formasi Ngrayong yang berada di bawah permukaan. Formasi Ngrayong di daerah penelitian didominasi oleh batupasir kuarsa, warna putih kekuningan hingga putih kemerahan, setempat berwarna merah karena mengandung mineral oksida. Ukuran butir pasir halus dan semakin ke atas pasir kasar, derajat pembundaran membulat tanggung-menyudut tanggung, terpilah baik-buruk, kemas terbuka, terdiri dari 90-100% kuarsa, silika. Setempat Batupasir kuarsanya bersifat gampingan dengan persentase karbonat 10-20% dan dibeberapa temapat terdapat cerat karbon (karbonan). Berdasarkan karakteristik litologi, tekstur serta struktur sedimen, terdapat 8 (delapan) litofasies yakni, Planar Crossbedding Sandstone (Spc), Paralel Lamination Sandstone (Slm), Paralel Stratified Sandstone (Ss), Trough Crossbedding Sandstone (Stc), Planar Stratified Packstone (Ps), Paralel Laminated Packstone (Pl), Massive Sandstone (Ms), dan Paralel Stratified Claystone (Cs). Tebal lapisan 14 cm hingga 2,4 meter, sedangkan berdasarkan penampang geologi di peta geologi daerah penelitian, tebal formasi ini lebih dari 481,5 meter. Analisis profil, interpretasi litofasies serta didukung oleh aspek kimia dan biologi pada Formasi Ngrayong menunjukkan asosiasi batuan pada lingkungan shoreface (muka pantai), tepatnya pada middle shoreface. Kehadiran batugamping packstone, baik sebagai selingan maupun sisipan menandakan lingkungan middle shoreface yang berasosiasi dengan sub-lingkungan inner ramp pada lingkungan pengendapan batuan karbonat.
INTERPRETASI SEISMIK DALAM MENENTUKAN ZONA POTENSIAL HIDROKARBON DI FORMASI JATIBARANG DAN TALANGAKAR, SUB-CEKUNGAN JATIBARANG, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Ilham Nur E.N Iskandar; Rian Cahya Rohmana; Widi Atmoko
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub-Cekungan Jatibarang berada di Timut-Laut Cekungan Jawa Barat Utara yang memiliki cadangan hidrokarbon yang baik dan didukung oleh adanya petroleum system yang menjadikan cekungan ini sangat potensial. Reservoir pada Sub-cekungan Jatibarang yakni batulempung pada Formasi Jatibarang, batupasir pada Formasi Talangakar, batugamping pada Formasi Baturaja, batupasir dan batugamping pada Formasi Cibulakan Atas dan batugamping pada Formasi Parigi. Penelitian ini akan mecari zona potensial hidrokarbon, khususnya di Formasi Talangakar dan Formasi Jatibarang dengan menggunakan data seismik. Dalam menentukan zona potensial hidrokarbon dilakukan beberapa tahapan yakni interpretasi seismik seperti well seismik tie, picking top formation and picking fault, time and depth structure map. Penelitian ini menggunakan 14 data seismik 2D dan didukung oleh 11 data log sumur. Hasil dari interpretasi seismik pada daerah telitian, didapatkan 4 zona hidrokarbon potensial. Zona TA-1, TA-2 dan TA-3 berada di Formasi Talang Akar dan Zona VC-2 berada di Formasi Jatibarang.
Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Resistivitas Rendah: Studi Kasus Di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara Dan Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi Rian Cahya Rohmana; Jarot Setyowiyoto; Salahuddin Husein; Yosse Indra
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona reservoar hidrokarbon produktif yang memiliki nilai resistivitas rendah, kurang diperhatikan pada awal eksplorasi akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Identifikasi reservoar resistivitas rendah akan dilakukan di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara dan di Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi. Dipilihnya kedua formasi karna petroleum system pada msaing-masing cekungan terbukti bekerja dengan baik. Dilihat dari faktor geologi, umur kedua formasi relatif sama, terbentuk pada Miosen Awal hingga Miosen Tengah. Litologi penyusun pada kedua formasi yakni batuan sedimen silisiklastik serta sisipan batugamping dengan lingkungan pengendapan adalah laut dangkal. Kedua formasi ini terbentuk di cekungan pada saat post-rift (sag basin). Identifikasi zona reservoar yang memiliki nilai resistivitas rendah dilakukan pada Sumur RCR-1, RCR-2 dan RCR-3 pada Formasi Cibulakan Atas dan Sumur RCR-4, RCR-5 dan RCR-6 pada Formasi Gumai. Identifikasi zona reservoar resistivitas rendah dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan data well log, mud log dan didukung data drill stem test (DST). Hasil identifikasi didapatkan dua zona potensial reserovar resistivitas rendah dimasing-masing sumur pada Formasi Cibulakan Atas. Pada sumur di Formasi Gumai, didapatkan empat zona potensial di sumur RCR-4, dua zona potensial di sumur RCR-5 dan RCR-6. Berdasarkan identifikasi ini, dapat disimpulkan bahwa kedua formasi menyimpan potensi reservoar hidrokarbon resistivitas rendah yang dapat diproduksi.