Lis Setyowati
Faculty Of Engineering, Diponegoro University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Research Support Services: Peran Perpustakaan dalam Pengembangan Riset di Perguruan Tinggi Lis Setyowati
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4100

Abstract

Tanggung jawab penelitian merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh perguruan tinggi. Ini berlaku tidak hanya kepada para dosen, namun juga kepara para mahasiswa. Namun usaha untuk menjalankan riset seringkali menemui berbagai kendala. Kendala yang ada diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia peniti yang berkualitas dan belum tersedianya jajaran staf pendukung dalam manajemen riset. Perpustakaan bisa mengambil menawarkan alternatif solusi untuk mengatasi kedua hal tersebut. Perpustakaan bisa mengembangkan layanan yang bersifat research support services kepada para peneliti di perguruan tinggi. Praktik serupa telah dijalankan di perpustakaan perguruan tinggi di luar negeri. Dengan menyarikan dari berbagai publikasi, tulisan ini hendak memberikan gambaran tentang best practices pelaksanaan research support services di lingkungan perpustakan perguruan tinggi.
Mengenalkan Massive Open Online Courses (MOOCs) kepada Pustakawan Lis Setyowati
Media Pustakawan Vol 22, No 4 (2015): Desember
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37014/medpus.v22i4.216

Abstract

AbstrakPengaruh teknologi terhadap penyelengaraan pendidikan semakin lama semakin terasa. Demikian juga dengan pengaruh gerakan Open Access. Kedua hal ini turut mendukung berkembangnya Massive Open Online Courses atau yang dikenal dengan singkatan MOOCs. MOOCs merupakan sarana pendidikan yang mengusung prinsip keterbukaan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga memungkinkan keterlibatan peserta dalam jumlah yang banyak. Dengan karakteristik seperti itu, maka MOOCs membuka peluang bagi masyarakat luas untuk belajar secara non formal. Kesempatan ini semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat dari negara-negara maju yang telah jauh melek teknologi, namun juga masyarakat dari negara-negara berkembang. Tren ini perlu diketahui pustakawan agar mereka dapat memanfaatkan MOOCs, turut membagi informasi mengenai MOOCs kepada masyarakat luas dan memainkan peran-peran baru terkait dengan penyelenggaraan MOOCs.
POLA PEMANFAATAN TURNITIN DI KALANGAN SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO Suwondo Suwondo; Sri Endah Pertiwi; Romdha Nugrahani; Lis Setyowati
Warta Perpustakaan Pusat Undip Volumen 14, Nomor 2, Tahun 2021 (Oktober 2021)
Publisher : UPT Perpustakaan Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plagiarisme merupakan masalah yang seringkali ditemui di dunia akademis. Masalah plagiarisme menjadi semakin kompleks manakala teknologi informasi dan telekomunikasi mulai berkembang, dimana plagiaris memenjadi semakin mudah dan cepat dilakukan. Universitas Diponegoro (UNDIP) sangat menyadari potensi masalah plagiarisme di kalangan akademisi. Sejak Oktober 2015, Universitas Diponegoro melanggankan software Turnitin untuk sivitas akademika UNDIP. Evaluasi pemanfaatan software ini, baik secara kuantitas maupun kualitas, perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana pemanfaatan Turnitin di kalangan sivitasa kademika UNDIP. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis data pemanfaatan Turnitin dari periode Januari 2016 hingga Juli 2019, hasil report yang diunduh dari dashboard Turnitin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan akun Turnitin di Universitas Diponegoro mengalami kenaikan dari tahu ke tahun. Pengguna mulai cenderung memanfaatkan menu filter dan exclude terhadap artikel untuk mendapatkan nilai kesamaan yang disyaratkan oleh masing-masing fakultas di lingkungan Universitas Diponegoro. Fitur yang paling banyak digunakan adalah originality check, sedangkan fitur lain, seperti feedback(comments and marks), grading form marks created, peer reviews, quickmarks, summary text comments, bubble comments, voice comments, strikethrough marks, inline textcomments, ets e-rater marks belum banyak digunakan.Kata kunci: plagiarism, check similarity, pemanfaatan turnitin, feedback, kualitas kuantitas karya ilmiah
KEBUTUHAN RESEARCH SUPPORT SERVICES DI KALANGAN MAHASISWA DOKTORAL: Studi Kasus di Universitas Diponegoro Lis Setyowati; Suwondo .; Romdha Nugrahani
Warta Perpustakaan Pusat Undip Volumen 14, Nomor 1, Tahun 2021 (Mei 2021)
Publisher : UPT Perpustakaan Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset merupakan kegiatan ilmiah yang menjadi pilar penting dalam penyelenggaraanpendidikan tinggi. Di perguruan tinggi, riset dilaksanakan oleh sivitas akademika, diantaranya oleh mahasiswa doktoral. Riset yang dilakukan mahasiswa doktoral memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi bila dibandingkan dengan riset yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat sarjana dan tingkat master. Untuk mendukung pelaksanaan riset yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral perlu dipetakan kebutuhan research support services mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku riset di kalangan mahasiswa doktoral; mengetahui kesulitan yang dihadapi para mahasiswa doktoral dalam melakukan riset dan publikasi serta bantuan yang diharapkan dari perpustakaan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan sequential mixed method. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan mengadakan Focus Group Discussion yang melibatkan 15 mahasiswa doktoral. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 1.052 mahasiswa doktoral yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa aktif. Ditetapkan 270 orang mahasiswa menjadi sampel penelitian dengan mengacu tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%. Dari 270 orang yang ditargetkan menjadi responden, 125 orang yang bersedia mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa research practices yang dilakukan mahasiswa sesuai dengan research lifecyle framework. Kesulitan yang dihadapi dalam proses riset dan publikasi pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal berupa: (1) keterampilan bahasa Inggris; (2) keterampilan menelusur informasi; (3) keterampilan menulis; (4) komunikasi dengan partner dan pembimbing; (5) psikologis; (6) brainstorming. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa doktoral yang berasal dari faktor eksternal diantara: (1) terbatasnyafasilitas (perpustakaan, laboratorium, fasilitas printing center, internet, penyediaan software); (2) keterbatasan layanan (layanan penunjang publikasi, layanan konsultasi riset); (3) akses data; (4) hambatan administratif perizinan; (5) hambatan teknis penelitian; (6) biaya riset dan publikasi. Research support services yang diperlukan berupa penyediaan layanan dan fasilitas. Penyediaan layanan: (1) forum ilmiah yang diselenggarakan secara berkala, yang melibatkan supervisor (promotor dan co-promotor), rekan sejawat, tim riset dan pakar non-supervisor dan bila perlu lintas disiplin; (2) pelatihan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan riset maupun publikasi; (3) layanan penyediaan informasi pendukung riset dan publikasi; (4) layanan administratif penunjang riset dan publikasi; (5) layanan penunjang publikasi; (6) layanan konsultasi. Penyediaan fasilitas: (1) penyediaan sumber-sumber informasi berikut aksesnya; (2) penyediaan fasilitas pendukung, berupa software; (3) internet; (4) ruangan yang nyaman dan bisa diakses 24 jam; (5) perpustakaan yang lengkap dengan waktu layanan lebih panjang;(6) laboratorium dengan peralatan memadai. Research support services yang dapat ditawarkan oleh perpustakaan untuk menjawab kebutuhan mahasiswa doktoral dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: literasi informasi; peningkatan layanan; pengembangan koleksi; dan peningkatan fasilitas.
REFLECTIVE PRACTICE UNTUK PUSTAKAWAN Lis Setyowati
Jurnal Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan (JIPKA) Vol 1, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurnal Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan (JIPKA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.937 KB) | DOI: 10.26418/jipka.v1i2.55451

Abstract

Penyelenggarakan layanan di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi perpustakaan. Kemampuan untuk menyediakan layanan di masa pandemi tentu sangat beragam antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, karena sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dimiliki juga beragam. Tantangan untuk menyediakan layanan di masa pandemi kiranya menjadi bahan pembelajaran untuk pengembangan layanan di masa mendatang bagi pustakawan perguruan tinggi pada umumnya. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengeksplorasi gagasan pustakawan adalah melalui Reflective practice. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mendorong pustakawan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dengan situasi yang dihadapinya, dalam hal ini tantangan untuk menyediakan layanan di masa pandemi. Melalui refleksi, pustakawan dapat belajar untuk menghadapi perubahahan situasi yang terjadi. Hasil refleksi akan pengetahuan dan pengalamann menjadi bahan pembelajaran bagi untuk mengembangkan kompetensi dan juga kearifan profesional. Dengan refleksi, maka pustakawan bisa mengeksplorasi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga ia bisa melakukan perenungan dan mencari makna atas pengalaman dan pengetahuannya tersebut untuk merencanakan, memikirkan jauh ke depan hal-hal yang ingin dicapai di masa mendatang dan cara mewujudkannya