Mukhlish Mukhlish
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

VERBA PERBUATAN DALAM BAHASA INDONESIA Nana Novita Rianasari; Mukhlish Mukhlish
CARAKA Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v5i1.4006

Abstract

The aims of this research are (1) to desceibe the form of action verb in Indonesian language, (2) determine the affixes maker of action verb in Indonesian language, (3)  describe the semantic valence level of action verb in Indonesian language, and (4) describe the semantic role marker valence level of action verb in Indonesian language. This research is descriptive qualitative research. The data of this research covers sentences which have action verb on its. The data collection was taken from (1) newspaper of Suara Merdeka (Maret 2018), (2) Kumpulan Cerpen Agama Apa yang Pantas Bagi Pohon Pohon (2016), (3) novel Dilan (2015), and (4) the book of Sejarah Indonesia Kelas XI (2017). The method used in this reasearch was observe attentively with taking note technique. The data analysis method used in this research was distribute evenly method with direct divide-element technique, reserve side technique, expansion technique, form-changed technique, and read markup technique. This research describe in informal method. The result of this research as follows  (1) the form of the action verb is infinitive verb and the decsend of affixes, (2) the affixes of action verb in Indonesian language are prefixes : meng-, ber-, and ter-. Confix ber-an and the combination of affixes ber- / –an; meng- / –kan; and meng- / -i, (3) the semantic valence level of action verb in Indonesian language are (a) Agentive-Verb-Object- (Location), (b) Agentive-Verb-Object-Benefactive, (c) Agentive-Verb-Benefactive–Object, (d) Experience-Verb-Object, (e) Experience-Verb-Object-(Time), (f) Experience-Verb-Object-(Location), (g) Agentive-Verb-Location, (h) Agentive-Verb-Location-(Time), (i) Instrument-Verb-Location, and (j) Instrument-Verb-Object. The semantic role marker valence level of action verb in Indonesian language  are (a) preposition : oleh as the role of Agentive, (b) preposition : untuk and kepada as the role of Benefactive; (c) preposition : di, ke, and dari as  the role of Location; (d) preposition pada and nomina which indicates time as the role of Time; (e) preposition: dengan as the role of Insrument; and (f) preposition : dari as the role of Source.
VERBA PERBUATAN DALAM BAHASA INDONESIA Nana Novita Sari; Mukhlish Mukhlish
CARAKA Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v5i2.4831

Abstract

The aims of this research are (1) to describe the form of action verb in the Indonesian language, (2) determine the affixes maker of action verb in the Indonesian language, (3)  describe the semantic valence level of action verb in Indonesian language, and (4) describe the semantic role marker valence level of action verb in Indonesian language. This research is descriptive qualitative research. The data of this research covers sentences which have action verb on them. The data collection was taken from (1) newspaper of Suara Merdeka (Maret 2018), (2) Kumpulan Cerpen Agama Apa yang Pantas Bagi Pohon Pohon (2016), (3) novel Dilan (2015), and (4) the book of Sejarah Indonesia Kelas XI (2017). The method used in this research was observed attentively by taking note technique. The data analysis method used in this research was to distribute evenly method with direct divide-element technique, reserve side technique, expansion technique, form-changed technique, and read markup technique. This research describes in an informal method. The result of this research as follows  (1) the form of the action verb is an infinitive verb and the descend of affixes, (2) the affixes of action verb in the Indonesian language are prefixes: meng-, ber-, and ter-. Confix ber-an and the combination of affixes ber- / –an; meng- / –kan; and meng- / -i, (3) the semantic valence level of action verb in Indonesian language are (a) Agentive-Verb-Object- (Location), (b) Agentive-Verb-Object-Benefactive, (c) Agentive-Verb-Benefactive–Object, (d) Experience-Verb-Object, (e) Experience-Verb-Object-(Time), (f) Experience-Verb-Object-(Location), (g) Agentive-Verb-Location, (h) Agentive-Verb-Location-(Time), (i) Instrument-Verb-Location, and (j) Instrument-Verb-Object. The semantic role marker valence level of action verb in Indonesian language  are (a) proposition : oleh as the role of Agentive, (b) proposition : untuk and kepada as the role of Benefactive; (c) preposition : di, ke, and dari as  the role of Location; (d) preposition pada and nomina which indicates time as the role of Time; (e) proposition: dengan as the role of Instrument; and (f) proposition : dari as the role of Source.
KALIMAT IMPERATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS X EDISI REVISI 2017 Berliana Permatasari Pratomo; Mukhlish Mukhlish
CARAKA Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v7i2.9659

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk verba imperatif, jenis-jenis, dan struktur kalimat imperatif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat imperatif dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X. Metode analisis yang digunakan adalah metode agih dengan teknik BUL, ekstraksi, lesap, baca markah, dan analisis konstituen kalimat. Hasil penelitian ini adalah  (1) bentuk verba imperatif terdiri atas (a) verba asal dan (b) verba turunan, (2) jenis-jenis kalimat imperatif dibedakan berdasarkan (a) ketransitifan verba dan (b) pemarkah imperatif, dan (3) struktur kalimat imperatif terdiri atas (a) (+S) + P(-lah) ± O ± Pel ± Ket dan (b) ±Pmrk(-lah) (+S) + P ± O ± Pel ± Ket.
Workshop Pengembangan RPP dengan Model Cooperative Learning bagi Guru-Guru Bahasa Indonesia Siti Rochmiyati; Mukhlish Mukhlish
Jurnal SOLMA Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.31 KB) | DOI: 10.29405/solma.v7i2.1171

Abstract

Pelaksanaan Kurikulum 2013 atau K-13 ternyata tidak begitu mulus. Selain pelaksanaan yang silih berganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga berbagai perubahan pada rumusan Kompetensi Dasar K-13. Bahkan, pada tahun 2017 di satuan pendidikan DIY berlaku berbagai kurikulum. Ada yang masih memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada yang sudah menggunakan K-13, dan ada pula yang campuran. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada K-13 berbasis genre/teks. Selain itu, guru-guru harus menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan mengembangkan karakter. Tuntutan tersebut harus tercermin dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini menuntut guru untuk selalu mengikuti perkembangan K-13. Kegiatan pengabdian ini berupa Workshop Pengembangan RPP dengan Model Cooperative Learning Berdasarkan Kurikulum 2013” bgi guru-guru Bahasa Indonesia SMP se-Kabupaten Sleman. Kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri I Ngemplak yang diikuti oleh 42 guru-guru dari berbagai SMP/MTs dan dihadiri pula Pengawas Dikpora Kabupaten Sleman. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu workshop dan pendampingan secara online yang diakhiri dengan pengumpulan hasil kegiatan. Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab, dan simulasi tentang komponen-komponen RPP dan penerapan model. Hasilnya para guru dapat mengembangkan komponen-komponen RPP Bahasa Indonesia berbasis genre sesuai dengan K-13 serta model Cooperative Learning yang inovatif. Namun, pengembangan karakter dalam fokus sikap belum semuanya mencantumkannya secara eksplisit dalam RPP. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah agar kegiatan berlanjut secara kontinyu sehingga dinamika perkembangan kurikulum bisa selalu diikuti dan ada kesesuaian antara ilmu yang dikembangkan Perguruan Tinggi dengan kebutuhan masyarakat dan sebaliknya.
Kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas VIII edisi revisi 2017 Maya Apriyanti Setyaningsih; Mukhlish Mukhlish
CARAKA Vol 8 No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ca.v8i1.9424

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata tanya, jenis-jenis, pembentukan dan pola kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas VIII Edisi Revisi 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode analisis adalah metode agih dengan teknik baca markah, teknik ubah wujud, teknik ekstraksi, teknik perluas dan teknik analisis fungsi konstituen kalimat. Metode ini disajikan secara informal. Hasil penelitian ini adalah (1) kata tanya meliputi: apa(kah), siapa(kah), mengapa, kenapa, mana(kah), kapan, berapa, dan ada(kah, bagaimana, dan bukan. (2) jenis-jenis yaitu meminta jawaban ya-tidak, meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, meminta alasan, meminta pendapat, dan menyungguhkan; (3) pembentukan yaitu dengan menambahkan partikel penanya apakah, dengan membalikkan susunan kata, dengan menggunakan kata bukan, dengan mengubah tanda baca, dan dengan memakai kata tanya: (4) pola adalah (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Pel)+(Ket), (b) +Adv-kah+S+P, (c) +P-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.