Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fonologi, leksikal, morfologi, dan struktur sintaksis antara bahasa Jamee dan bahasa Minangkabau Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 5 orang penutur bahasa Jamee dan 5 orang penutur bahasa Minangkabau Bukittingi. Penganalisisan data dengan cara seleksi data, klasifikasi data, dan penyajian data. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan fonologi, yaitu sistem vokal bahasa Jamee terdapat /ɛ/ dan /ɔ/, sedangkan sistem vokal bahasa Minangkabau Bukittinggi /a/ dan sistem konsonan bahasa Jamee /ɣ/ atau /R/, sedangkan bahasa Minangkabau Bukittinggi /r/, kemudian perbedaan pengucapan di antaranya vokal tunggal, misalnya makɛn, bɔRa dalam bahasa Jamee dan makan, bara dalam bahasa Minangkabau Bukittingi, vokal rangkap, misalnya ukue, jungkie, bacukui dalam bahasa Jamee, sedangkan ukua, jungkia, bacukua dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi dan konsonan saRɛwa, kaReh dalam bahasa Jamee dan sarawa, kareh dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi. Selanjutnya, perbedaan leksikal, misalnya labang, ujɛn dalam bahasa Jamee dan paku, hujan dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi dengan jumlah perbedaan leksikal keseluruhnya 190 data. Perbedaan tersebut terdiri atas kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata keterangan, kemudian Perbedaan morfologi dimulai dari afiksasi. Untuk afiksasi perbedaan terletak pada sisipan (infiks) -al-, -ar- dalam bahasa Jamee dan -am-, -um- dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi, akhiran (sufiks) –en, -ken dalam bahasa Jamee, sedangkan -kan, dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi dan awal-akhir (konfiks) me-ken, me-en, sedangkan ma-kan, ma-an dalam bahasa Minangkabau Bukittinggi, kecuali prefiks, prefiks kedua bahasa memiliki kesamaan. Perbedaan klasifikasi kata terletak pada verba 33 kosakata, misalnya mahaRek, maangendalam bahasa Jamee, sedangkan manguduah, manyabik bahasa Minangkabau Bukittinggi, nomina 87 kosakata, misalnya apom, musola dalam bahasa Jamee sarabi, surau bahasa Minangkabau Bukittinggi adjektiva 27 kosakata, misalnya batat, ingetdalam bahasa Jamee, sedangkan karengkah, takana bahasa Minangkabau Bukittinggi numerelia 14, kosakata, misalnya tiop, Samoh dalam bahasa Jamee, sedangkan tiok, satandan bahasa Minangkabau Bukittinggi, dan adverbia 9 kosakata, misalnya mantang, mau dalam bahasa Jamee, sedangkan masih, nio bahasa Minangkabau Bukittinggi. Dari segi jenis perulangan kata tidak ada perbedaan hanya saja pada bentuk kata atau kata dasarnya saja, sedangkan struktur kalimat dari kedua bahasa memiliki kesamaan.