Infeksi nosokomial pasca operasi 10-20% disebabkan oleh mikroorganisme dari udara ruangan operasi yang tidak steril, dimana kuman dari udara di ruangan operasi tersebut, dapat sampai ke luka pasien selama proses operasi, sehingga dapat merugikan pasien antara lain; lama hari perawatan makin panjang, penderitaan pasien makin bertambah, dan biaya meningkat. Salah satu upaya untuk mengurangi infeksi luka pasca operasi, adalah dengan cara mensterilkan udara ruangan operasi. Setelah ruangan operasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung direnovasi tahun 2010, sterilisasi ruangan operasi dilakukan dengan sistim uap, menggunakan desinfektan, namun belum pernah diteliti mengenai kuman di ruangan operasi tersebut.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kuman, jenis bakteri patogen Gram Positf dan Gram Negatif sebelum dan sesudah disterilisasi dengan cara uap menggunakan desinfektan. Jenis penelitian deskriptif, yang dilaksanakan pada bulan April 2013 - Juni 2013, di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, sedangkan tempat pengambilan sampel pada 5 ruangan operasi bedah sentral RSUDAM Provinsi Bandar Lampung, dengan alat Microbiology Air Sampler. Hasil penelitian didapatkan jumlah angka kuman sebelum disterilisasi 696CFU/m3 udara, sedangkan sesudah disterilisasi490CFU/m3 udara. Jenis bakteri patogen Gram Positif yang ditemukan, Staphylococus aureus, Staphylococus albus, Staphylococus citreus, Micrococcus tetragenous, dan Basillus sp, sedangkan jenis bakteri patogen Gram Negatif Pseudomonas pseudomallei