Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI BISNIS ETNIS SUNDA DI BANDUNG Hasim Hasim
ENSAINS JOURNAL Vol 1, No 1 (2018): ENSAINS Journal Mei 2018
Publisher : UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.31848/ensains.v1i1.50

Abstract

Bisnis merupakan kegiatan yang terencana untuk melakukan aktifitas guna mendapatkan keuntungan secara materi, dengan demikian usaha untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan suatu cara yang tepat. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keingintahuan penulis mengenai individu etnis sunda dalam menjalin hubungan bisnis dengan relasinya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola komunikasi bisnis etnis sunda di Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu orang sunda yang berdomisili di Bandung dan mempunyai kegiatan usaha,dan yang menjadi objek penelitian ini adalah pola komunikasi bisnis etnis sunda di Bandung. Teknik wawancara menjadi salah cara untuk mendapatkan data dari pelaku bisnis dan observasi terhadap beberapa subjek penelitian serta studi pustaka melalui buku referensi, jurnal komunikasi, dan website/ internet yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini dalam memilih informan menggunakan metode purposive sampling, informan ini dipilih dengan mempertimbangkan beberapa aspek satu diantaranya mempunyai kegiatan bisnis baik dibidang jasa maupun produksi barang serta informan memahami dunia bisnis. Teknik ini dilakukan untuk membatasi jumlah informan karena luasnya wilayah Bandung dan terbatasnya waktu penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya perbedaan dan persamaan pola komunikasi etnis sunda, Komunikasi dibangun dan dikembangkan dalam bentuk komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi secara verbal dan non verbal. Penelitian Pola Komunikasi Bisnis Etnis Sunda di Bandung menghasilkan sebuah konsep dan pemahaman secara nyata menganai konsep dan teori dalam berbisnis khususnya etnis Sunda yang bermukim di Bandung.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA ANAK TUNAGRAHITA DAN ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI CINTA ASIH SOREANG Nadiya Wahida Gustari; Hasim Hasim
ENSAINS JOURNAL Vol 2, No 3 (2019): ENSAINS Journal September 2019
Publisher : UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.31848/ensains.v2i3.286

Abstract

Abstract: This study departs from the curiosity of the author relating to the interaction of two people who have physical or mental deficiencies in this case namely deaf children and mentally retarded children. The purpose of this study are: 1. To find out how social interactions between mentally retarded and deaf children 2. To find out how social interactions between mentally retarded children and deaf children with their classroom teachers. 3. To find out what efforts are made by classroom teachers to increase social interaction with mentally retarded and deaf children. In general, this study aims to analyze or examine the causes of the lack of interaction of deaf students with mentally retarded students at SLBN Cinta Asih Soreang. Supporting factors Interpersonal communication between mentally retarded children and deaf children is a state of the environment and daily needs. They can communicate through symbols and oral or movements in the mouth as well as self-taught gestures. Although mentally retarded children have an IQ below the average, they can use sign language to communicate with deaf children. Besides they were taught by their class teachers to sign language they also learned to adjust their circumstances and needs so that they could use self-taught sign language or mutually agreed upon but incompatible languages in a large dictionary of sign language. As what Herbert Blumer said, the 3 main principles in the theory of symbolic interaction are meaning, which means the meanings are formed and modified through interpretative processes carried out by humans. Then language or related to language, Mead stated that in social life and communication between humans it is only possible to occur if we understand and use a common language. And finally, the basic thought of thinking is language, namely a mental process of converting meaning, names, and symbol.Keywords: Interpersonal Communication, Deafness and Deafness, SLBAbstrak: Penelitian ini berangkat dari keingintahuan penulis berkaitan dengan interaksi dua orang yang mempunyai kekurangan secara fisik maupun secara mental dalam hal ini yaitu anak tunarungu dan anak tunagrahita. Tujuan penelitian ini adalah:1.Untuk mengetahui bagaiamana interaksi sosial antara anak tunagrahita dan tunarungu 2. Untuk mengetahui Bagaimana Interaksi sosial antara anak tunagrahita dengan anak tunarungu dengan guru kelasnya. 3. Untuk mengetahui Apa Upaya yang dilakukan Guru kelas untuk meningkatkan interaksi sosial dengan anak tunagrahita dan tunarungu. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atau meneliti  penyebab kurangnya interaksi siswa tunarungu dengan siswa tunagrahita di SLBN Cinta Asih Soreang. Faktor pendukung Komunikasi antar pribadi antara anak tunagrahita dengan anak tunarungu adalah keadaan lingkungan dan kebutuhan sehari – hari. Mereka dapat berkomunikasi melalui simbol – simbol dan oral atau gerakan pada mulut  juga gerak tubuh secara otodidak. Meskipun anak tunagrahita memiliki IQ dibawah rata – rata namun mereka bisa menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan anak tunarungu. Selain mereka diajarkan oleh guru kelasnya untuk berbahasa isyarat mereka juga belajar menyesuaikan keadaan dan kebutuhannya sehigga mereka bisa menggunakan bahasa isyarat secara otodidak atau bahasa yang disepakati bersama namun tidak sesuai dalam kamus besar bahasa isyarat. Seperti apa yang diucapkan Herbert blumer bahwa 3 prinsip utama dalam teori interaksi simbolik adalah meaning yang artinya Makna dibentuk dan dimodifikasi melalui proses interpretatif yang dilakukan oleh manusia. Kemudian language atau Terkait dengan bahasa, Mead menyatakan bahwa dalam kehidupan sosial dan komunikasi antar manusia hanya mungkin dapat terjadi jika kita memahami dan menggunakan sebuah bahasa yang sama.dan terakhir yaitu thought dasar dari pemikiran adalah bahasa yaitu suatu proses mental mengkonversi makna, nama, dan simbol.Kata Kunci: Komunikasi  Antarpribadi, Tunagrahita dan Tunarungu, SLB
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PARA DISABILITAS DALAM PROSES PEMENTASAN TEATER DI SMILE MOTIVATOR BANDUNG Hasim Hasim; Witri Rahayu
ENSAINS JOURNAL Vol 3, No 1 (2020): ENSAINS Journal Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.226 KB) | DOI: 10.31848/ensains.v3i1.368

Abstract

Abstract: This research is motivated by public acceptance of the presence of persons with disabilities who are still not good, even though people with disabilities are capable and have abilities that are almost equal to the general public and have a strong artistic spirit and very potential if explored further. Persons with disabilities at Smile Motivator are given teaching and training in performing arts, both dance, painting and theater performances. Interpersonal communication is certainly very important in the process of training for a performance. This will become more difficult because what is faced is people with special needs. This type of research is a qualitative-descriptive research using interview, observation and documentation data collection methods. After the data is collected, the data is reduced, then the data is displayed and made a conclusion. The first objective of this research is to find out the interpersonal communication languages agreed upon by persons with disabilities in Smile Motivators and the second objective to find out the interpersonal communication of persons with disabilities formed backstage during training. The results showed that interpersonal communication of persons with disabilities at Smile Motivator Bandung has a type of verbal and non verbal communication. Not all persons with disabilities understand nonverbal, therefore the approach taken is an approach from the heart, honesty and sincerity in order to arrive at a quality of life that gives meaning to life for others. Theater performances certainly provide tremendous motivation and inspiration because the disabilities present with high enthusiasm and dedication to the audience. But in overcoming conflicts, Smile Motivator does not yet have specific techniques, still relying on feelings, because the disabilities are very sensitive to the emotional condition of themselves and the people around them.Keywords: Interpersonal Communication, Disability, PerformanceAbstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penerimaan masyarakat terhadap hadirnya para penyandang disabilitas yang masih kurang baik, padahal para penyandang disabilitaspun mampu dan memiliki kemampuan yang hampir setara masyarakat pada umumnya serta mempunyai jiwa seni yang kuat serta sangat potensial jika dieksplorasi lebih jauh. Penyandang disabilitas di Smile Motivator diberikan pengajaran dan pelatihan mengenai pertunjukan seni, baik tari, lukis maupun pentas teater. Komunikasi antarpribadi tentu sangat penting dalam proses pelatihan untuk sebuah pementasan hal ini akan menjadi lebih sulit karena yang dihadapi adalah orang-orang yang berkebutuhan khusus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, maka dilakukan reduksi data, kemudian data tersebut di display dan dijadikan sebuah kesimpulan. Tujuan penelitian dalam ini yang pertama adalah untuk mengetahui bahasa-bahasa komunikasi antarpribadi yang disepakati penyandang disabilitas di Smile Motivator dan tujuan yang kedua untuk mengetahui komunikasi antarpribadi penyandang disabilitas yang dibentuk di belakang panggung ketika latihan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi para disabilitas di Smile Motivator Bandung ini memiliki jenis komunikasi verbal dan non verbal. Tidak semua penyandang disabilitas tersebut memahami nonverbal, maka dari itu pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan dari hati, kejujuran dan ketulusan agar sampai pada kualitas hidup yang memberi makna hidup untuk orang lain. Pementasan teater tentu sangat memberika motivasi dan inspirasi luar biasa karena para disabilitas itu menampilkan dengan semangat dan penuh dedikasi yang tinggi untuk penontonnya. Tetapi dalam mengatasi konflik, di Smile Motivator belum memiliki teknik-teknik yang khusus, masih mengandalkan perasaan, karena para disabilitas tersebut sangat peka terhadap kondisi emosional dirinya dan orang-orang sekitar.Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Disabilitas, Pementasan
Strategi Komunikasi Pemasaran Scoop dan Skoop Dalam Membangun Brand Image Hasim Hasim; Prisnurulia Apriliani
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 2 No. 01 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.781 KB) | DOI: 10.36418/jist.v2i1.70

Abstract

Komunikasi pemasaran mempunyai fungsi  sebagai alat untuk mempengaruhi calon konsumen, perusahaan melakukan promosi secara aktif dengan tujuan menarik sebanyak mungkin konsumen, jika melihat di halaman akun perusahaan-perusahaan yang lain pada umumnya dapat dijumpai berbagai macam bentuk penawaran, iklan, promosi, dan sebagainya yang tujuannya adalah untuk memasarkan produknya dan menarik pengunjung atau konsumen. Scoop & skoops perusahaan dibawah kepemilikan Brownies Amanda yang bergerak dalam bidang makan ringan yaitu es krim dan sudah memiliki  5 cabang yang tersebar di Kota Bandung. Tidak hanya es krim scoop & skoops juga memiliki menu lain mulai dari appetizer hingga dessert dan minuman namun scoop & skoops menjadikan es krim sebagai menu utamanya. Scoop & Skoops merupakan pelaku usaha besar maka dari itu strategi komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting untuk  mencapai tujuan scoop & skoops dan juga dalam menggembangkan usahanya. Semakin ketatnya persaingan bisnis es krim di Indonesia menumbuhkan persaingan perusahaan dalam menawarkan produk dengan berbagai varian kepada para konsumen, hal ini tentunya untuk meningkatkan penjualan dan mendorong pemilik Scoop & Skoops semakin kencang dalam mempromosikan produknya tersebut. Scoop & Skoops merupakan toko es krim yang menyediakan penjualan online menggunakan media sosial instagram sebagai media untuk aktivitas promosi dengan memanfaatkan unggahan foto produk-produk dan juga untuk membangun kepercayaan konsumen agar tetap membeli produk Scoop & Skoops. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana akun media sosial Instagram Scoop & Skoops dalam membangun brand image. Penelitian ini didesain secara kualitatif dengan paradigma pendekatan deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi dan internet searching. Narasumber dalam penelitian ini adalah Marketing Scoop & Skoops dan followers aktif akun Instagram @scoop.and.skoops. Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Scoop & Skoops lebih berfokus mempromosikan melalui media sosial Instagram saja, dan strategi komunikasi pemasarannya lebih banyak berkaitan dengan menggunakan bauran pemasaran (Marketing Mix).
The Use of Online Media as A Means of Marketing Communication for Msmes in Bandung Hasim Hasim
Journal of Social Science Vol. 2 No. 3 (2021): Journal of Social Science
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.842 KB) | DOI: 10.46799/jss.v2i3.130

Abstract

The change in human mindset in marketing products departs from the rapid development of communication and information technology, and at this time the world leads to online services. This study departs from the initial observations of researchers related to MSMEs in The City of Bandung which is so much accompanied by good government attention. UMKM data recorded in the office of micro and medium enterprises cooperatives in the city of Bandung amounted to 6140 people, thus showing that the city of Bandung became the center of young business people. The number of MSMEs that are so much needed a proper and effective marketing communication so that the products offered can be in demand by consumers. Departing from some of these images this research reveals the marketing methods of MSMEs, and describes the form of marketing communication of MSMEs through online media. Based on the theme raised in this study, researchers set the research method using qualitative method with deskrptif approach. The results of this study describe that marketing methods are done online and offline, from these two methods online marketing is considered more effective because it can reach consumers widely with relatively affordable promotional costs. The form of marketing communication of MSMEs is seen based on the type of business, but in general hamir is the same as giving information about the advantages of products offered, and differences with similar products.