Bella Yugi Fazny
IAIN Pontianak

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of parental burnout conditions during the Covid-19 pandemic in Indonesia Bella Yugi Fazny
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2021.2.2.9200

Abstract

Purpose -  This research aimed to describe the level of parental burnout of parents in children during the COVID-19 pandemic.  Method - Measurements were carried out using the Maslach Burnout Inventory (MBI) instrument. Participants in this research amounted to 164 people spread across various regions in Indonesia.Result - 15% of parents experienced a high level of parental burnout, 64% of parents experienced a moderate level of parental burnout and 21% of parents experienced a low level of parental burnout in the care of children under 18 years old during the COVID-19 pandemic. The results of another survey of the need for assistance were that 96% of parents answered that it was necessary to provide a self-healing guidebook related to mental health issues (self-therapy).Implications – This research has an impact on developing a first aid handbook to assist parents in identifying and dealing with parental burnout independently through self-healing therapy.Originality – This research is an overview of the need for assistance that can be provided or developed by further researchers especially in the care of children under 18 years old during the COVID-19 pandemic.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat parental burnout orang tua pada anak selama masa pandemi COVID-19.Metode - Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen Maslach Burnout Inventory (MBI). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 164 orang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.Hasil - 15% orang tua mengalami tingkat kelelahan orang tua yang tinggi, 64% orang tua mengalami tingkat kelelahan orang tua yang sedang dan 21% orang tua mengalami tingkat kelelahan orang tua yang rendah dalam mengasuh anak di bawah usia 18 tahun selama masa pandemi COVID-19. Hasil survei lain tentang perlunya pendampingan adalah 96% orang tua menjawab perlu menyediakan buku panduan self-healing terkait masalah kesehatan mental (self-therapy).Implikasi - Penelitian ini berdampak pada mengetahui praktisi kesehatan mental dan psikiatri dapat mengembangkan buku pegangan pertolongan pertama untuk membantu orang tua dalam mengidentifikasi dan menangani kelelahan orang tua secara mandiri melalui terapi penyembuhan diri.Originalitas - Penelitian ini merupakan gambaran tentang perlunya bantuan yang dapat diberikan dan atau dikembangkan oleh peneliti selanjutnya khususnya dalam pengasuhan anak di bawah 18 tahun selama masa pandemi COVID-19.
Tingkat Resiliensi Mahasiswa Perantau di Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak Bella Yugi Fazny
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 8 No 2 (2019): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.795 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.082.01

Abstract

Diketahui 62% dari seluruh jumlah mahasiswa prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak adalah mahasiswa perantau. Mahasiswa perantau menjumpai gejolak perbedaan, penyesuaian kultur, serta dinamika baru di lingkungan tempat tinggal dan perguruan tinggi. Hasil wawancara pribadi pada 26 orang mahasiswa perantau secara random di bulan Juli 2019 ditemukan bahwa pada awal masa orientasi mereka banyak mengalami culture shock dan stress yang berdampak pada motivasi belajar, keadaan suasana hati yang berubah-ubah dan jam tidur yang tidak teratur. Resiliensi adalah kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan (Grotberg, 1999). Penelitian ini akan mengambarkan bagaimana tingkat resiliensi mahasiswa perantau di prodi BKI IAIN Pontianak. Metode dalam penelitian adalah studi deskriptif kuantitatif melalui analisis instrumen resiliensi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa perantau pada program studi bimbingan konseling Islam FUAD IAIN Pontianak. Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah probability sampling dengan metode convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 74 orang mahasiswa perantau atau sekitar 62% dari seluruh sampel memiliki nilai total skor terkategori sedang. Selain itu diketahui dari 7 aspek resiliensi mahasiswa perantau, terdapat dua aspek dengan nilai terendah namun dalam jumlah sampel terbanyak yaitu aspek efikasi diri (100%) dan aspek control terhadap implus (61%). Hasil analisis tingkat resiliensi berdasarkan kelompok gender, etnis, kelas sosial (pendapatan sebulan), status pernikahan dan tingkat tahun angkatan tidak menunjukkan tingkat perbedaan yang signifikan. Mayoritas pada masing-masing kelompok memiliki tingkat resiliensi yang sedang. Kata kunci : resiliensi; mahasiswa; perantau
Academic Major Satisfaction as A Predictor of Psychological Well-Being and Psychological Distress Wening Cahyawulan; Bella Yugi Fazny; Karsih Karsih
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2: December 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v11i2.23607

Abstract

This study examined the relationship between academic major satisfaction and students’ psychological well-being and distress. Data were collected from 429 Indonesian university students (17-24 years of age) using a purposive sampling technique. Data were collected using an academic major satisfaction scale, brief symptom inventory, and Ryff’s psychological well-being adapted to the Indonesian context. The data were analyzed using descriptive analysis and Mann Whitney U-test. The result showed that students with higher major satisfaction exhibited higher psychological well-being and lower psychological distress. This paper also discusses the importance of providing individual planning services by school counselors to help students find the most suitable major for them.