Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pengadaan, Keahlian dan Budaya Organisasi terhadap Pengembangan Karir Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Erik Hidayat; Irwan Zulkarnaen; Hery Muljono
Jurnal Syntax Admiration Vol. 1 No. 8 (2020): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v1i8.154

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengadaan pegawai, keahlian pegawai dan budaya organisasi, terhadap pengembangan karier pegawai suku Dinas Pendidikan kota Bogor. Terdapat 67 pegawai yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasilnya adalah: (1) Pengadaan secara langsung mempengaruhi pengembangan karier pegawai; (2) Keahlian pegawai secara langsung mempengaruhi pengembangan parier pegawai; (3) Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap pengembangan karier pegawai. Berdasarkan penelitian ini, faktor-faktor pengadaan pegawai, keahlian dan budaya organisasi terhadap pengembangan karier pegawai harus dikembangkan oleh pemerintah kabupaten kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
PELATIHAN PEMBELAJARAN DENGAN STRTAEGI CRITICAL THINKING QUESTION Imam Syafi'i; Hery Muljono
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): JAIM-Jurnal Abdi Masyarakat
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v2i1.237

Abstract

Pelatihan manajamen pembelajaran dengan critical thinking queston dimaksudkanuntuk meningkatkan kemampuan para guru SD Muhammadiyah 3 Depok, JawaBarat agar mampu malaksananakan praktik pembelajaran yang dapat membangunkemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang dilakukan dalam pelatihan inidibagi empat tahap, yaitu pengondisian, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.pemodelan tahap. Dalam kegiatan pelatihan ini para guru diberikan pemahamansecara teoretis tentang critical thinking queston, diberikan model pembelajaranyang menerapkan critical thinking queston, dan kemuadian secara bergantianmempraktikkan pembelajaran teknik critical thinking queston. Setelah megikutipelatihan terdapat banyak perubahan positif dalam praktik pembelajaran yangdilakukan oleh para guru di SD Muhammadiyah 3 Depok, Jawa Barat.Pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru, melainkan berpusat kepada siswayang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukanpertannyaan serta berpikir kritis ketika dihadapkan pada suatu fenomena.Pertanyaan-pertanyaan evaluasi yang dikembangkan guru pun lebih bervariasi,tidak hanya mengukur aspek kognitif tingkat rendah saja, tetapi juga mengukurberbagai ranah kognitif yang lebih tinggi lagi serta berbagai aspek kompetensiyang lebih komprehensif.
PELATIHAN PEMBELAJARAN DENGAN STRTAEGI CRITICAL THINKING QUESTION Imam Syafi'i; Hery Muljono
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): JAIM-Jurnal Abdi Masyarakat
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v2i1.237

Abstract

Pelatihan manajamen pembelajaran dengan critical thinking queston dimaksudkanuntuk meningkatkan kemampuan para guru SD Muhammadiyah 3 Depok, JawaBarat agar mampu malaksananakan praktik pembelajaran yang dapat membangunkemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang dilakukan dalam pelatihan inidibagi empat tahap, yaitu pengondisian, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.pemodelan tahap. Dalam kegiatan pelatihan ini para guru diberikan pemahamansecara teoretis tentang critical thinking queston, diberikan model pembelajaranyang menerapkan critical thinking queston, dan kemuadian secara bergantianmempraktikkan pembelajaran teknik critical thinking queston. Setelah megikutipelatihan terdapat banyak perubahan positif dalam praktik pembelajaran yangdilakukan oleh para guru di SD Muhammadiyah 3 Depok, Jawa Barat.Pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru, melainkan berpusat kepada siswayang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukanpertannyaan serta berpikir kritis ketika dihadapkan pada suatu fenomena.Pertanyaan-pertanyaan evaluasi yang dikembangkan guru pun lebih bervariasi,tidak hanya mengukur aspek kognitif tingkat rendah saja, tetapi juga mengukurberbagai ranah kognitif yang lebih tinggi lagi serta berbagai aspek kompetensiyang lebih komprehensif.