Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Economical Project Risk Management di Perusahaan Explorasid dan Exploitasi Minyak dan Gas Bumi Pt. Xyz Santoso Santoso; Syahfirin Abdullah; Soehatman Ramli
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i3.401

Abstract

PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas bumi dan memiliki 2 blok ekplorasi dan 1 blok ekploitasi yang berada di Jambi. Dalam kegiatan operasinya, banyak kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi oleh PT XYZ, hal ini dikarenakan PT XYZ belum melakukan proses manajemen risiko untuk mengidentifikasi potensi risiko-risiko dalam kegiatan operasional perusahaannya. Pada penelitian ini akan merancang kerangka manajemen risiko untuk PT. XYZ dengan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) dengan pendekatan ISO 31000: 2018. Proses perancangan manajemen risiko melewati tahapan identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, perlakukan risiko, pemantauan dan tinjauan. Tahap identifikasi risiko, perlakuan risiko dan uji sensitifitas menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dengan mekanisme branstroming dan Focus Group Discussion (FGD). Tahap analisa dan evaluasi risiko menggunakan metode Probability Impact Matrix (PIM). Tahapan identifikasi kejadian risiko (risk event) dari 13 departemen didapat 32 kejadian risiko, pada tahap identifikasi pemicu risiko (risk agent) dari 32 risk event didapatkan 50 risk agent, sedangkan di tahapan analisa risiko menghasilkan 6 risiko yang masuk kategori tidak dapat diterima dan 2 risko yang masuk dalam kategori dalam batasan kapasitas risiko perusahaan, sedankan pada tahapan evaluasi risiko didapat 2 risiko yang masuk kategori tidak dapat diterima dan 4 risko yang masuk dalam kategori dalam batasan kapasitas risiko perusahaan. Tahap terakhir yaitu uji sensitifitas, dimana pada tahap ini didapatkan data sebagai berikut; R1 memiliki risiko proyek dan keekonomian berupa pembatalan proyek. R30 tidak memiliki pengaruh kepaada risiko proyek, namun berdampak significan terhadap keekonomian karena dapat mengubah asumsi dasar keekonomian proyek, R8 memiliki risiko proyek penambahan biaya proyek <5%, keterlambatan 2Q-4Q, NPV -$21,3 jt, IRR -9,1% dan GOI -$7,0 jt. R9 memiliki risiko proyek keterlambatan 1bulan-1Q, NPV -$5,5 jt, IRR -2,3% dan GOI -$2,6 jt. R11 memiliki risiko proyek keterlambatan 2Q-4Q, NPV -$16,3 jt, IRR -6,9% dan GOI - $5,6 jt. R23 memiliki risiko proyek keterlambatan >4Q, NPV -$21,3 jt, IRR -9,1% dan GOI - $7,0 jt.
Gangguan Fungsi Pendengaran Pekerja Operator di Kawasan Bising Departemen Operasi Dewi Nata Rina; Tatan Sukwika; Syahfirin Abdullah
Journal of Applied Management Research Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : The Graduate School of Sahid University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.322 KB) | DOI: 10.36441/jamr.v1i2.439

Abstract

Noise in the workplace is a problem for workers, the highest noise intensity measurement in the Operation area is 127.5 dBA which exceeds the Threshold Value. The purpose of this study was to analyze the factors that affect hearing loss. This quantitative research method used a sample of 77 respondents. The analysis used binary logistic regression with cross-sectional to investigate the effect between the dependent and independent variables. The analysis results showed that variables of personal noise dose, work period, hearing protective equipment, history of illness, and hobbies or activities outside of work related to noise significantly affected hearing loss (Sig. ≤ 0,05). In contrast, there was no significant effect between the age variable and hearing loss (Sig. 0.05). It can be concluded that the hearing loss of workers is mostly caused by personal noise dose, work period, use of hearing protection equipment, history of illness, and hobbies or activities outside of work hours related to noise. The managerial implication for the company is to conduct educational socialization that can increase the effectiveness of the use of hearing protection equipment and provide noise management rules as guidance in noise control. Further, enforce regular supervision to ensure noise control implementation, and then implement regular hearing medical check-ups.